Dalam kesempatan kali ini kita kembali akan membahas tentang gangguan perkembangan reseptif dan ekspresif sebagai materi lanjutan minggu lalu. Kali ini kita akan membahas tentang gangguan belajar anak dalam hal menulis.
Bunda, Ayah, dan Para Guru, pasti pernah mendengar rengekan seorang anak tentang tulisannya. Biasanya mereka merengek karena tidak bisa membaca tulisan mereka sendiri atau bahkan minder dengan tulisan temannya. "aku enggak bisa baca tulisannya karena tulisan dia jelek" ujar teman seorang siswa. Sepatah kalimat curahan hati tersebut pasti pernah kita dengar dari beberapa anak yang ketika di kelas disuruh membaca tulisan temannya. Mereka yang memiliki tulisan jelek pasti minder atau tidak percaya diri dengan kemampuan menulis mereka.
Sejatinya, tulisan jelek atau yang sering kita dengar dengan istilah tulisan kaya cekeremes, benang ruwet, dll merupakan hal yang lumrah dalam proses belajar anak karena mereka belum mampu menulis kembali tentang informasi yang telah diterima. Namun, hal ini tidak dapat di biarkan terlalu lama terutama sampai melampaui usia masuk sekolah.
Dalam masalah seperti ini orangtua tidak boleh lengah terhadap masalah yang timbul dalam proses belajar anak. Sebab, tulisan jelek juga dapat menjadi salah satu gangguan belajar pada anak terutama dalam bagaimana dia mengekspresikan keinginan mereka melalui tulisan. Dalam dunia medis masalah ini memiliki istilah Disgrafia.Â
Disgrafia merupakan kondisi yang diakibatkan dari masalah pada sistem saraf yang berdampak pada keterampilan motorik halus, yakni menulis. Kondisi ini dapat membuat anak kesulitan mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan tulis-menulis.
Mereka paham atas apa yang didengar dan dibaca, namun mereka belum mampu untuk menulis atau mengurai kembaliÂ
Umumnya, gangguan belajar ini akan muncul saat anak pertama kali mengenal huruf dan tulisan. Anak yang mengalami kesulitan menulis atau disgrafia akan mengalami hal-hal berikut :
- Menyusun kalimat
- Menggunakan tanda baca tata bahasa
- Mengeluarkan ide dalam bentuk tulisan
- Menggenggam alat tulis
Gejala dan Tanda Disgrafia.
Mengutip dari situs popmama.com, gejala disgrafia dibagi dalam 6 kategori,
- Visual-spasial
- Motorik halus
- Pengolahan bahasa
- Menulis dan Mengeja
- Tata bahasa
- Organisasi bahasa
Atau secara umum, tanda yang mudah di kenali dan di pahami para orangtua menghadapi kesulitan menulis pada anak,
*memegang alat tulis dengan canggung,