Mohon tunggu...
Aida Kamilah Syahidah
Aida Kamilah Syahidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IPB University

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tim PKM-PM IPB Perkuat Identitas Gender Anak di Panti Asuhan Mizan Amanah melalui Program Watch, Read, dan Practice guna Mencegah Penyimpangan Seksual

11 Juli 2024   23:26 Diperbarui: 11 Juli 2024   23:47 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program "WREP Action: Solusi Penguatan Gender Anak guna Mencegah Penyimpangan Seksual di Panti Asuhan Mizan Amanah", yang digelar oleh tim PKM-PM IPB University yang  dipimpin oleh Alfiah Azqy Ritonga, dengan beranggotakan Rahma Azzahra, Aida Kamilah Syahidah, dan Alifah Nur Hasanah serta Dosen Pembimbing Dr. Ir. Anggraini Sukmawati, M.M.  berhasil memberikan alternatif solusi pencegahan penyimpangan seksual sejak dini dengan memperkuat identitas gender anak di Panti Asuhan Mizan Amanah. 

•••

Tingginya angka penyimpangan seksual yang terjadi masih menjadi urgensi permasalahan di Indonesia. Krisis identitas gender anak serta kurangnya edukasi gender di lingkungan masyarakat terutama di lingkungan panti merupakan salah satu faktor penting penyebab hal tersebut. Menurut Gill Helden, proses pembentukan identitas anak memerlukan peran orangtua sebagai role model gender mereka. Sedangkan, anak-anak yang berada di panti asuhan kurang mendapatkan peran orangtua yang seharusnya. 

Untuk itu, tim PKM-PM IPB merancang program ini guna memberikan solusi alternatif bagi anak-anak panti yang tidak mendapatkan peran orangtua dalam membentuk identitas gender mereka. Dengan bermitra pada Panti Asuhan Mizan Amanah, program ini bertujuan agar anak-anak Panti mendapatkan edukasi dan pengetahuan gender yang meliputi pemahaman biologis, stereotype, serta cara mencegah penyimpangan seksual yang terjadi. 

Melalui 3 subprogram utama yang dirancang, yaitu Watch in Animation, Read with Team, serta Practice in Games, dengan melibatkan sekitar 15 anak Panti Asuhan Mizan Amanah yang secara aktif mengikuti program tersebut yang dikemas dalam berbagai kegiatan yang tentunya fun learning. Mulai dari menonton video animasi, membaca buku cerita WREP Action, bermain dengan berbagai permainan edukasi, hingga keterampilan berbicara dan mengutarakan pendapatnya.

source: dokumentasi pribadi
source: dokumentasi pribadi

Momen paling menyenangkan adalah ketika mereka berkeliling IPB untuk melihat kehidupan di lingkungan kampus, melihat berbagai binatang di kandang Equestrian SKHB (Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB), hingga membuat cap tangan di kanvas menggunakan cat acrylic. Sirat kebahagiaan tidak lepas dari mata anak-anak dan ibu panti juga kakak-kakak tim WREP Action.

"Anak-anak panti Asuhan Mizan Amanah sangat excited mengikuti berbagai kegiatan kami, terutama saat mereka berkeliling IPB, mengunjungi dan melihat berbagai binatang di kandang SKHB, disana mereka melihat representasi gender dalam kehidupan nyata," ucap Alfiah.

source: dokumentasi pribadi
source: dokumentasi pribadi

Program "WREP Action" yang diterapkan di Panti Asuhan telah membawa perubahan positif dalam meningkatkan pemahaman gender anak-anak serta pemahaman tentang bagaimana mencegah penyimpangan seksual sejak dini. Dalam lingkungan panti yang kurang mendapatkan peran orangtua yang sepenuhnya, program ini membuktikan bahwa anak-anak panti sangat perlu mendapatkan edukasi gender, untuk memahami peran dan identitas gender mereka yang seharusnya, guna menjadi bekal untuk mencegah segala kemungkinan penyimpangan seksual yang terjadi dimasa depannya. Mari, kita selamatkan masa depan anak bangsa, untuk Indonesia yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun