Teringat hari itu
Aku meminjam mobil barumu dan membuatnya penyok
kupikir kamu akan membunuhku
Tapi ternyata kamu tidak
Teringat hari itu
Aku memuntahkan kue stroberi di dalam mobilmu
Kupikir kamu akan membenciku
Tapi ternyata kamu tidak
Teringat hari itu
Aku memaksamu pergi ke pantai
Dan seperti yang kamu katakan sebelumnya
kita akan kehujanan
Kupikir kamu akan mengatakan “sudah kubilang kan?”
Tapi ternyata kamu tidak
Teringat hari itu
Aku bergenit-genit dengan lelaki-lelaki lain
Untuk membuatmu cemburu
dan kamu benar-benar cemburu?
Kupikir kamu akan meninggalkanku
Tapi ternyata kamu tidak
Teringat hari itu
Aku lupa mengatakan padamu
jika ke pesta dansa harus menggunakan pakaian formal
hingga kamu dating memakai kaos dan celana jins
Kupikir kamu akan menyuekiku
Tapi ternyata kamu tidak
Ya, begitu banyak hal yang tidak kamu lakukan
Lalu memutuskan untuk hidup denganku
Mencintaiku, melindungiku
Ada banyak hal yang ingin kulakukan bersamamu
Ketika nanti kamu kembali dari Vietnam
Tapi ternyata kamu tidak pernah kembali
*
[Mencoba menerjemahkan dengan kemampuan seadanya. #harapmaklum ^^]
Puisi ini ramai dibagikan dan dibicarakan di Tumblr. Puisi ini ditulis oleh seorang wanita Amerika yang suaminya adalah salah satu tentara yang dikirim ke Perang Vietnam ketika anak mereka berumur empat tahun. Sejak saat itu, sang wanita hanya tinggal berdua saja dengan anak perempuan mereka. Suaminya meninggal di medan perang. Wanita itu menjadi janda, menunggu suaminya yang tak pernah pulang, hingga akhir hayatnya (SETIA!). Ketika anak mereka membereskan barang-barang wanita itu, anak itu menemukan puisi ini yang ditulis oleh ibunya untuk ayahnya.
Sangat menyentuh, ya? :’(
*hapus airmata*
Versi Bahasa Inggris (teks sumbernya) bisa dilihat di sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H