Mohon tunggu...
Aida NuryaAyu
Aida NuryaAyu Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Penyegar Jiwa di Tengah Kota

23 November 2018   21:45 Diperbarui: 24 November 2018   13:47 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JEPARA-Kesegaran buah dan rujak yang dijajakan Pak Dayat di Masjid Agung Jepara selalu mendapatkan tempat di hati penggemarnya. Setelah beribadah, pengunjung masjid sering beristirahat di taman masjid sambil menikmati dagangan Pak Dayat. Meskipun hanya dijajakan dengan gerobak kayu sederhana, kualitas dan kesegaran rujak buah selalu dijaga.

Menurut penuturan seorang pembeli, Vava, berpendapat bahwa cita rasa dari rujak Pak Dayat enak dan sesuai dengan kebanyakan lidah orang Jepara. Level kepedasan pun dapat disesuaikan dengan permintaan pelanggan. Selain itu, isi rujak juga dapat disesuaikan berdasarkan permintaan mereka.

"Rujaknya enak. Semuanya pas, enak banget. Saking enaknya, saya sampai tambah terus. Tanpa sadar saya udah habis 4 porsi." jelasnya sambil tertawa.

Bumbu rujak racikan Pak Dayat dapat menyesuaikan lidah orang Jepara karena beliau sudah sangat berpengalaman dalam meraciknya. Beliau telah berdagang rujak kurang lebih 10 tahun. Ia berkata bahwa dirinya telah berjualan sejak tahun 2008 silam.

"Saya merantau ke Jepara. Disini jualan rujak sejak tahun 2008. Ya, sudah lebih dari 10 tahunan." tutur pak Dayat kepada tim jurnalis PBI UNISNU Jepara pada Senin (29/10) lalu.

Rutinitas Pak Dayat dalam berdagang dimulai sejak Subuh dengan membeli buah dan bahan-bahan rujak di Pasar Ratu Jepara. Kemudian ia mulai menjajakannya sekitar pukul 09.00 WIB hingga petang.

Kendala Pak Dayat dalam berjualan rujak antara lain kondisi buah yang tidak bertahan lama dan datangnya musim penghujan. Buah tidak dapat terpapar udara terbuka terlalu lama. Jika tidak habis pada hari itu, buah tidak dapat dijual kembali dan harus dibuang karena ini akan mempengaruhi kulaitas rujaknya. Sementara itu, musim penghujan juga akan mempengaruhi jumlah pelanggan dan omzet beliau.

"Kalau hujan saya pulang ke Klaten, balik tani lagi di kampung  sekalian ngurus ladang. Kalau musim hujan sudah selesai, saya kembali ke Jepara lagi. Jualan rujak saat musim kemarau saja." ungkap Pak Dayat.

Pak Dayat tak pernah lelah dalam bekerja. Apapun akan ia lakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga selama pekerjaan itu halal. Meskipun termasuk harus jauh dari keluarga dan hanya sesekali pulang ke kampung halaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun