8. Immersive Experience
Pengalaman mendalam ini memungkinkan bisnis untuk melibatkan audiens target mereka lebih dalam, memberikan pengalaman merek yang unik dan berkesan. Dengan menggabungkan teknologi ini ke dalam strategi pemasaran mereka, bisnis dapat membedakan diri mereka dari pesaing dan meninggalkan kesan mendalam pada pelanggan mereka.
9. Micro-Influencers
Mikro-influencer sering kali memiliki audiens khusus dan dipandang lebih relevan dan autentik dibandingkan dengan makro-influencer. Pengikut mereka yang lebih kecil memungkinkan interaksi yang lebih personal dan hubungan yang lebih dalam dengan pengikut mereka, menjadikan mereka pilihan efektif untuk bisnis yang ingin menargetkan demografi atau pasar khusus tertentu.
10. Social Media Stories
Dengan memanfaatkan cerita media sosial, bisnis dapat menciptakan rasa urgensi dan eksklusivitas, karena pengikut mengetahui bahwa mereka hanya memiliki waktu terbatas untuk melihat konten. Hal ini dapat membantu mendorong tindakan segera dan meningkatkan keterlibatan pelanggan. Selain itu, cerita sering kali memiliki fitur interaktif seperti jajak pendapat atau tautan geser ke atas, sehingga memungkinkan bisnis mengumpulkan umpan balik yang berharga dan mengarahkan lalu lintas ke situs web atau toko daring.
Dengan memasukkan tren ini ke dalam strategi pemasaran digital, bisnis dapat menciptakan pengalaman yang dipersonalisasi untuk pelanggan, memanfaatkan kekuatan influencer media sosial, dan memanfaatkan teknologi canggih seperti AI dan ML untuk mengoptimalkan kampanye. Mengikuti perkembangan tren ini akan membantu bisnis tetap relevan dalam lanskap digital yang terus berkembang dan pada akhirnya memberikan hasil yang lebih baik untuk keuntungan usaha.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI