Mohon tunggu...
Aida Minnatul Hijriah
Aida Minnatul Hijriah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswi

Saya siswi mempunyai hobi menulis, membaca buku. Dan bercita cita sebagai ahli bahasa asing !

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Angka Kemiskinan Menurun, Patutkah Pemerintah Berbangga Diri?

18 Februari 2023   19:51 Diperbarui: 20 Februari 2023   08:54 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Menurut Human Development Index (HDI), Indonesia termasuk dalam jajaran negara berkembang dengan jumlah APBN sebesar Rp. 2.337,5 triliun. Meskipun jumlah APBN yang sangat besar, tetap saja Indonesia tidak bisa menghindari kasus kemiskinan. Banyak sekali kasus kemiskinan yang terjadi di Indonesia. Namun, akhir-akhir ini kasus kemiskinan di Indonesia sudah turun sedikit demi sedikit. 

Di hitung dari bulan Maret 2022, jumlah penduduk miskin sebesar 21,16 juta jiwa dan meningkat di bulan September 2022 menjadi 26,36 juta jiwa. Kasus kemiskinan ini dibagi menjadi dua tingkatan yaitu tingkat kemiskinan di perkotaan dan di pedesaan. 

Dilihat dari data Kemenkeu, tingkat kemiskinan di perkotaan menurun sebesar 7,50% (September 2021: 7,60;Maret 2021: 7,89%). Sementara itu, di pedesaan menurun menjadi 12,29% (September 2021: 12,53%; Maret 2021: 13,10%).

Kasus kemiskinan di Indonesia pastilah ada faktor-faktor penyebabnya. Dilansir dari Gramedia.com, faktor penyebab kemiskinan adalah tingginya laju pertumbuhan penduduk, tingkat masyarakat pengangguran meningkat, minimnya pendidikan, terjadi bencana alam dan distribusi pendapatan yang tidak merata. Penurunan angka kemiskinan pastilah ada faktor-faktornya juga. 

Dikutip dari Indonesiabaik.id, faktornya adalah naiknya rata-rata upah rill buruh per hari, indeks nilai tukar petani yang selalu berada di atas 100. NTP pada bulan Juli 2019, Agustus 2019 dan September 2019 selalu berada di atas 100 dan terus meningkat dengan nilai berturut-turit sebesar 102,63; 103,22; dan 103,88. Faktor terakhir dari turunnya kemiskinan adalah rendahnya angka inflasi.

Kemiskinan adalah peristiwa dimana ketidakberdayaan mendapatkan pemenuhan kebutuhan sehari-hari semacam pakaian, makanan, kesehatan dan pendidikan. Setiap negara pastinya memiliki tingkat kemiskinan yang berbeda baik negara maju maupun negara berkembang. Melihat kasus kemiskinan yang turun sedikit demi sedikit, haruskah pemerintah berbangga diri? 

Melihat kenyataannya, masih banyak kemiskinan yang terjadi di masing-masing wilayah di Indonesia seperti tingginya angka pengangguran, taraf hidup masyarakat yang jelek, upah minimum yang tidak sesuai, dan juga banyak yang memilih merantau ke kota lain untuk bekerja namun tidak mempunyai skill yang memadai dan alhasil menambah angka pengangguran. 

Lantas, apa yang harus dilakukan pemerintah untuk menangani kasus kemiskinan di Indonesia? Apakah cukup hanya dengan memberikan dana bantuan serta sembako saja?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun