Mohon tunggu...
Aida Adha Siregar
Aida Adha Siregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Komunikasi Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Menulis adalah salah satu fokus pengembangan diri yang saya perdalam. Bertemu dengan teman-teman merupakan pengalaman terbaik yang saya dapatkan melalui Kompasiana ini. Laman artikel saya menceritakan berbagai topik menarik yang saya kemas semenyenangkan mungkin. Selamat datang teman-teman, salam kenal!

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Permohonan Kasasi Ferdy Sambo Dikabulkan, Bukti Rendahnya Kualitas Hukum di Indonesia

9 Agustus 2023   11:53 Diperbarui: 9 Agustus 2023   11:56 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: pixabay.com/hukum

Selasa lalu, 8 Agustus 2023, Mahkamah Agung (MA) menggelar sidang kasasi kasus pembunuhan Brigadir Yosua beberapa waktu lalu yang menggemparkan masyarakat Indonesia, yang diketuai sebagai dalang, Ferdy Sambo, dkk. Dalam sidang tersebut, MA menerima kasasi Ferdy Sambo sehingga menurunnya vonis hukuman mati, menjadi seumur hidup.

Begitu juga dengan Putri Chandrawathi sebagai istri Ferdy Sambo, MA memangkas vonis sebelumnya yakni 20 tahun, menjadi 10 tahun. Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal pun mendapatkan pemotongan hukuman penjara, yakni 5 tahun. Yang artinya, hukuman penjara Kuat yang sebelumnya 15 tahun menjadi 10 tahun dan Ricky yang sebelumnya 13 tahun menjadi 8 tahun.

Kasus Ferdy Sambo yang menghebohkan masyarakat atas kasus pembunuhan salah satu anggotanya, membuka mata masyarakat bahwa instansi Kepolisian Republik Indonesia dipertanyakan kualitas hukum di dalamnya. Permohonan kasasi di atas membuat masyarakat khususnya di media sosial geram. Banyak dari netizen yang menganggap bahwa hukuman mati awal yang diberikan kepada Ferdy Sambo hanyalah formalitas belaka untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat sementara.

Namun tidak. Sayangnya sejak keputusan kasasi kemarin diumumkan, kepercayaan masyarakat kembali menurun. Hal ini tentu harus menjadi perhatian penegak hukum di Indonesia. Bagaimana tidak, nyawa seorang Brigadir tak bersalah telah hilang begitu saja karena pemimpinnya. Apa lagi, Ferdy Sambo sebetulnya memang sudah memiliki jejak hukum suram di Indonesia. Sangat perlu dipertanyakan.

Kualitas hukum di Indonesia memang kian hari kian menurun. Stigma masyarakat kepada Kepolisian juga sudah tidak sebagus dulu. Kepolisian yang seharusnya mengayomi masyarakat, justru menurunkan kualitasnya sendiri karena lagi dan lagi karena oknum di dalamnya. Masyarakat kini sudah melihat betapa banyak ketimpangan dan ketidakadilan dalam proses suatu perkara. Sebetulnya banyak kasus lain yang membuktikan argumen ini. Salah satunya, kasus suap yang dilakukan Harun Masiku sejak 2020 lalu yang hingga kini tidak terselesaikan padahal sudah jelas merugikan negara. Harun Masiku menghilang seolah tak terendus. Apakah ada dalang di dalamnya?

Kembali lagi, tentu kasus ini harus menjadi perhatian bersama. Bahwa Indonesia haruslah bersikap adil sesuai dengan nilai-nilai Pancasila seperti yang digaungkan selalu. Jika bukan aparat yang menerapkan terlebih dahulu, siapa lagi yang patut dijadikan contoh?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun