Saat Iedul Fitri bulan lalu, kami bersama keluarga besar berkumpul di kediaman eyang tercinta di daerah Jakarta Selatan. Kesempatan yang langka karena bisa mempertemukan kami cucu-cucunya yang masing-masing sudah disibukkan dengan aktivitas masing-masing. Saya sebagai salah satu cucu tertua akhir-akhir ini sering memperhatikan perkembangan sepupu-sepupu saya yang termuda yang kebanyakan lahir di tahun 90-an. Secara gaya bicara dan penampilan mungkin hanya sedikit berbeda dengan dengan saya yang lahiran 80-an. Mereka generasi yang sangat update menurut saya, maksudnya sebentar-sebentar update status medsos hehe..Â
Dari facebook inilah saya banyak melihat aktivitas-aktivitas mereka. Mulai dari rutinitas kerja, bisnis, hangout sampai dengan cara mereka menghabiskan waktu liburan. Disinilah yang sedikit membuat saya agak kaget karena setelah saya perhatikan frekwensi liburan mereka cukup sering setiap tahunnya. Saya yang sudah bekerja lebih lama dari mereka saja kalau merencanakan liburan harus benar-benar menyusun budget agar tidak over budget. Maklum saya saat ini masih berstatus karyawan swasta dengang 3 orang anak yang sudah mulai sekolah, sedangkan istri saya sudah 2 tahun terakhir ini memutuskan fokus menjaga anak dengan sekali-kali berbisnis online di rumah.
Iseng saya mulai tanya-tanya ke mereka, bagaimana si cara mereka mengatur budget liburan selama ini? Kok bisa sesering itu jalan-jalan ke dalam maupun luar negeri setiap tahunnya? Apa saja sih sumber income mereka? Dan beberapa pertanyaan lainnya.. Pengen juga saya seperti mereka sering jalan-jalan untuk refresing bersama si kecil. Setelah saya survei, ternyata jawabannya beragam, namun ada beberapa kesamaan yang bisa saya garis bawahi. Berikut beberapa point yang bisa saya utarakan :
- Mereka perlu pengakuan di lingkuangan sosial tempat mereka berada. Hal inilah yang mendorong mereka menyibukkan diri mengupdate kehidupan mereka di medsos. Tak bisa dipungkiri traveling sudah menjadi bagian dari gaya hidup anak muda zaman sekarang, sehingga mereka pun seolah punya "kewajiban" untuk memposting poto atau status mereka pada saat liburan. Mulai dari liburan yang low budget seperti dalam propinsi misalnya, sampai dengan liburan dengan budget yang besar ( contohnya traveling ke luar negeri)
- Sumber income yang tidak terbatas. Pada era internet seperti sekarang ini anak-anak muda zaman sekarang harus jeli memanfaatkan peluang yang ada, baik formal maupun informal. Bagi yang memiliki pendidikan formal IT dapat lebih 'menjual' dirinya ke perusahaan-perusahaan yang ada, apalagi jika dia dapat terus mengupdate ilmunya dan tidak ketinggalan dengan perkembangan yang ada. Di sisi informal juga tidak kalah menarik, mereka bisa menjalankan bisnis lewat kemampuan mereka membangun website, mendesaign website, internet marketing, bermain Google Adsense, Ads dan sebagainya. Pendapatan mereka bisa mencapai ratusan dollar setiap bulannya.
- Menikmati masa muda. Inilah jawaban yang paling banyak saya dengar dari mereka. Menurut mereka mumpung masih muda ya nikmati saja. Kenapa harus pusing-pusing mikirin ini-itu. Toh masih banyak waktu dan kesempatan.. Hehe untuk hal yang satu ini memang agak membuat saya sedikit mengerutkan dahi. Wajarlah bagi saya seorang suami dengan 3 orang anak jelas lebih sering menimbang segala sesuatunya sebelum mengambil keputusan.
- Kemudahan sistem wisata dan perjalanan. Berbeda dengan "zaman saya" dulu, pergi ke luar negeri merupakan hal yang sangat "wah". Hal ini bisa dimaklumi mengingat selain biayanya yang lumayan mahal, kemudahan yang ditawarkan bagi orang awam untuk berwisata ke luar negeri tidaklah seperti saat ini. Saat ini sangat banyak ditawarkan kemudahan berwisata lewat website-website, mereka menjual tiket, hotel juga paket wisata. Orang akan lebih mudah berwisata baik ke dalam maupun ke luar negeri.Â
- Mereka tergabung di komunitas traveling. Rata-rata dari sepupu saya memang tergabung di komunitas traveling yang ada di beberapa medsos. Mereka jadi sangat update dengan info yang ada, baik harga tiket,hotel maupun destinasi wisata terkini. Kadang mereka sudah memiliki jadwal traveling sampai dengan 1 tahun kedepan.
Bagi saya sah-sah saja buat mereka memilih gaya hidup seperti ini, 'toh' mereka yang menjalani. Saya coba ambil postifnya dari semua jawabn mereka. Bisnis online istri saya jika dikelola dengan sistem internet marketing yang benar juga bisa menghasilkan income yang maksimal. Traveling pun juga diperlukan buat refresing agar hati lebih senang. Menyenangkan hati memang penting, namun tidak kalah pentingnya kedekatan hati kita pada Pencipta kita. Saya dan istri lebih memilih mendahulukan menabung untuk berangkat umroh, mumpung masih muda. Saat ini informasi umroh murah juga banyak ditawarkan di internet. Sekarang kami juga tidak ragu mencoba mendalami internet marketing, karena mau tidak mau saat ini kita harus berkembang agar tidak kalah oleh perkembangan zaman. Mudah-mudahan pengalaman saya ini dapat bermanfaat. Salam..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H