Mohon tunggu...
Nazia Kireinazia
Nazia Kireinazia Mohon Tunggu... Penulis - seorang gadis

seorang yang tak pernah sekolah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Siapakah Orang Kecil?

30 Oktober 2014   01:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:14 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya ingin tanya, siapakah orang kecil? Orang miskin? Atau orang pemalas yang hanya memikirkan dirinya sendiri dan hanya berpikir dirinya orang paling menderita di Indonesia ini, hingga menjadi dalil untuk melanggar aturan dan mengambil hak orang lain.

Jangan salah, bukan orang kaya aja yang bisa mengambil hak orang lain. Tapi orang kecil pun tanpa wajah dosa mengambil hak kenyamanan dan orang difable. Mengotori sungai tidak peduli kerugian orang lain, menggunakan motor di tempat yang seharusnya untuk orang berkursi roda.

Mereka merasa itu hak mereka, jalan curam itu memang dibuat untuk motor, mereka malah memarahi orang berkursi roda jika memakai haknya, seakan kami bukan warga negara Indonesia yang negara wajib juga menyediakan fasilitas umum untuk kami.

Yang parah adalah memakai motor di rumah sakit padahal ada papan peringatan bawah motor tidak boleh masuk ke dalam rumah sakit, lalu memakai jalan yang harusnya untuk kursi roda.

Oh, ya. ini di rumah sakit daerah saya yang mana Cuma satu lantai tapi luas.

Menghina presiden itu kesalahan besar, menghina simbol negara. Dan itu dibela hanya karena dia tukang tusuk sate? Berapa umurnya? 25? Apa pantas dibela karena dia orang kecil? Keluarga ? apa presiden tak punya keluarga yang menyayanginya dan akan sakit hati jika keluarganya dihina? Orang kecil? Orang miskin yang benar tidak akan buang-buang uang untuk FBan.....

Dolly... apa patas untuk dibela? Pelacur? Preman? Mami-mami yang menjual perempuan?. Tak ada pilihan? Hidup selalu memilih benar atau salah.

Anak Papua  yang harusnya bisa  pergi ke markas tim sepakbola tapi tidak bisa karena birokrasi yang ribet tak ada yang bantu cari ibunya yang hilang.

Saya hanya ingin mengingatkan bawah membela keadilan itu bukan membela orang yang mengaku kecil, tapi orang yang memang teraniaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun