Sedari 2020 hingga sekarang, virus Covid-19 memberikan dampak yang cukup signifikan pada perekonomian masyarakat. Sukma Jati Prabandari, seorang mahasiswi Manajemen Properti UGM membuat langkah kreatif dalam menyiasati peluang bisnis di tengah pandemi sekarang ini.Â
Basreng merupakan makanan olahan berbahan dasar bakso ikan. Basreng yang sudah digoreng akan ditaburi bumbu seperti garam, keju, maupun original. Ide mengolah basreng ini berawal dari Sukma yang kebingungan mencari usaha yang tidak terlalu merepotkan dan jika rugi hanya sedikit, lalu awalnya ia membuat keripik karena ia pikir keripik mempunyai ketahanan pangan yang lumayan dan jika tidak laku bisa dijual untuk lusa. Sukma menjual kripik ini dengan menitipkan ke tetangganya dan saudaranya, beruntungnya ia mendapatkan respond positif dengan keripiknya itu.Â
Selang beberapa bulan, Sukma merasa bahwa produk dagangannya monoton sehingga ia mengubahnya menjadi basreng. Sukma membuat basreng ini di rumahnya bersama dengan ibunya atau bisa dibilang home made. Karena target penjualannya adalah masyarakat menengah ke bawah, Sukma mulai memasarkan basrengnya lewat status Whatsapp dengan harga yang terjangkau dan respond positif ia terima. Mulai dari Bulan Februari 2021, penjualannya mulai laku banyak dan sudah menitipkan ke angkringan, warung sekitar rumahnya, Gojek, dan Shopee. Ia juga mulai membuat akun bisnisnya di Instagram sehingga memudahkannya dalam promosi.
"Alasan saya memasarkan basreng lewat Start-up karena basreng merupakan produk lokal dan saya ingin masyarakat luas tahu mengenai basreng," tutur Sukma saat diwawancari melalui zoom (25/6).
Pastinya, selama ia berjualan hampir satu tahun tidak lepas dari hambatan dan kritik dari pembeli.
"Awal saya jualan basreng dikritik potongannya terlalu tebal dan saya kemudian meningkatkan kualitasnya. Banyak strugle dari diri sendiri yang lumayan susah membagi waktu dan harus bekerja keras belajar membuat basreng yang baik," kata Sukma saat menjelaskan perjalanan bisnis yang ia lalui.
Lalu Sukma juga menambahkan bahwa ia berjuang berjualan basreng sampai sekarang karena keinginannya membuat uasaha yang besar dan punya pegawai sendiri. Ia juga berkata bahwa karena bisnis basrengnya ini ia menjadi lebih mandiri, mempunyai pendapatan sendiri sehingga ia bisa membantu kebutuhan keluarganya.Â
"Saya sangat bersyukur bisa mempunyai keluarga yang mendukung inisiatif saya saat memulai bisnis basreng ini dan harapan saya semoga saya bisa menjadi pengusaha yang membanggakan kedua orang tua saya, amin," jelas Sukma di akhir wawancaranya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H