Mohon tunggu...
Gracia Primaningrum
Gracia Primaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Witter and Journalism

Seorang mahasiswa aktif jurusan Ilmu Komunikasi dari Universitas Amikom Yogyakarta dan mempunyai ketertarikan pada bidang jurnalistik dan penulisan konten artikel.

Selanjutnya

Tutup

Money

Corona Membawa Celah Positif, Usaha Thrift Online Menjadi Pilihan

26 Juni 2021   16:02 Diperbarui: 16 Juli 2021   21:26 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Katalog produk thrift 

Sudah hampir satu tahun, virus Covid-19 belum juga berakhir dan berdampak pada perekonomian masyarakat. Bagi Rachel Indah Liliani, mahasiswi dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta, virus ini membawakan inspirasi untuk bisnisnya.

"Awal virus ini, saya sudah libur dan karena tidak ada kegiatan , jadi memustuskan untuk coba-coba bisnis. Pertama saya ingin mencoba bisnis jualan masker, tapi menimbang kalau ada pelanggan yang complain tidak cocok dengan maskernya jadi lebih beresiko. Lalu, saya searching bisnis yang ada profit di masa pandemi seperti ini dan ya thrifting online menjadi pilihan saya karena sedang viral dan sekarang masyarakat lebih tertarik membeli barang lewat platform online,"kata Rachel (25/6).

Bisnis memang tidak selamanya berjalan mulus, Rachel bercerita bahwa awalnya dengan pengetahuan minim mengenai thrift hampir ditipu oleh pelanggan yang memalsukan bukti transfer dan penggisian kode verifikasi m-banking. Ada juga beberapa supplier yang memberi kualitas baju bagus di awal, namun setelah beberapa kali menjadi berkurang kualitasnya. Rachel menambahkan bahwa di awal penjalannya, ia sangat pesimis karena pernah hampir dua bulan tidak ada pembeli dan membuat ia kebingungan mencari cara supaya pelanggan tertarik.

Namun itu tidak membuatnya berhenti dalam berpromosi, mulai dari membuat video produk di akun media sosialnya, menyewa jasa promosi, dan juga orang tuanya serta beberapa sahabat terdekat yang selalu mendukung bisnisnya membuat Rachel semakin bersemangat dalam menggait pelanggan dengan cepat.

Melalui bisnis thrift selama pandemi, Rachel banyak belajar hal baru dan positif dalam berbinis. Ia juga menjadi lebih mandiri dan mempunyai penghasilan sendiri sehingga tidak merepotkan kedua orangtuanya.

"Saya bersyukur mempunyai lingkungan supportive dan untuk keinginan saya ke depannya bisa membuka toko thrift di Jogja kepunyaan saya pribadi," kata Rachel di penutup wawancaranya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun