MUDAH-MUDAHAN yang saya alami ini tidak menimpa orang lain. Mudah-mudahan juga menjadi perhatian bagi para petinggi Bank BCA serta perusahaan ritel Carrefour, untuk segera mengambil langkah-langkah terbaik demi melindungi masyarakat.
Peristiwanya terjadi di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BCA di Carrefour Bintaro, Sabtu (25/9/2010) sekitar pukul 10.00 pagi. Ketika itu, saya akan melakukan penarikan tunai dengan kartu ATM BCA saya. Ketika kartu ATM saya masukkan, seketika di layar monitor muncul tulisan "Maaf ada gangguan system pd ATM kami. Anda tak bisa melakukan transaksi".
Namun, posisi kartu ATM tetap berada di dalam. Tidak mau keluar, meski saya sudah membatalkan transaksi. Prosedur standar yang biasa dilakukan untuk menghadapi situasi ini adalah menghubungi kantor BCA. Saat itulah saya melihat stiker nomor telepon “Halo BCA” yang tertempel di bawah lubang kartu ATM. Saya langsung menghubungi nomor tersebut.
Seorang “operator” BCA dengan ramah menjawab telepon saya. Dia lalu memberi petunjuk cara mengeluarkan kartu ATM yang terjepit itu. "Tekan clear, tekan 008811, masukkan PIN anda, tekan enter."
Saya belum sadar bahwa orang ini adalah penipu. Apalagi, dia tidak meminta saya menyebutkan PIN. Dia hanya meminta saya mengetikkan PIN di panel keyboard mesin ATM. Nyatanya, kartu ATM tetap tidak keluar. Si “operator” ramah ini lalu meminta saya mencoba sekali lagi, namun tetap gagal. Dia kemudian mengarahkan saya untuk segera mendatangi Kantor Kas BCA terdekat. Dia juga mengatakan kartu ATM saya segera diblokir.
Karena saat itu hari Sabtu dan bank libur, saya tidak bisa segera mendatangi kantor kas BCA. Saya kemudian mencoba menghubungi lagi nomor “Halo BCA” tadi. Namun, kali ini nomor tersebut tidak bisa dihubungi. Saat itulah saya mulai sadar ada yang tidak beres. Belakangan saya tahu bahwa stiker “Halo BCA” itu palsu dan si operator tak lain adalah penipu.
Sangat mungkin, setelah saya meninggalkan konter ATM BCA di Carrefour, seorang anggota sindikat mereka langsung mendatangi mesin ATM dan mencabut kartu ATM saya. Lalu, dengan PIN yang sudah mereka “rekam” dari ketikan saya di panel keyboard, mereka bisa menguras Rp 6,8 juta dari rekening saya.
Tragisnya lagi, ketika hari Senin (27/9/2010) saya mendatangi kantor kas BCA tempat saya membuka tabungan di Golden Point, Ciputat, Customer Service BCA melayani saya dengan amat tidak simpatik. Pada akhirnya, sayalah sebagai nasabah yang harus menanggung kerugian ini, sendiri. Saya mengimbau masyarakat waspada agar tidak menjadi korban seperti saya.
Saran saya, BCA dan Carrefour seharusnya menunjukkan tanggung jawabnya. Seharusnya pihak BCA melakukan kontrol rutin untuk memastikan mesin ATM BCA bersih dari stiker “Halo BCA” palsu. Sementara pihak keamanan Carrefour juga selayaknya lebih ekstra ketat menjaga lingkungan dimana anjungan atm berada.
Saya juga mengirimkan surat ini kepada pihak BCA dan Carrefour. Saya menunggu tanggapan dan kerja nyata dari kedua pihak tersebut agar tidak ada lagi nasabah dan pelanggan yang dirugikan
Ahyudin
Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT)
Care for Humanity