Mohon tunggu...
Ahyar Stone
Ahyar Stone Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Setiap perjalanan adalah pelajaran, karena itulah, perjalanan paling buruk sekalipun, tetap membawa pelajaran yang baik (Ahyar Stone)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketua FP2KY : Tingkat Pendidikan Orang Tua Pengaruhi TIngkat Prestasi Anak

26 Juli 2018   13:13 Diperbarui: 26 Juli 2018   13:21 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Koleksi Ahyar Stone

Semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua yang didukung dengan seringnya ia berkomunikasi dan memotivasi buah hatinya, maka si anak akan memiliki tingkat pretasi yang lebih baik. Anak memang memiliki kecenderungan meniru orang tuanya.

Demikian kata Ketua Forum Perempuan Peduli Kota Yogyakarta (FP2KY). Dra. Hj. Rita Iismiati, MT. IAP. Usai mengisi dialog interaktif yang dipancarkan live oleh di RRI Yogyakarta beberapa waktu lalu. (25/7)

FP2KY adalah komunitas perempuan yang memiliki visi menjadi komunitas perempuan yang cerdas, kritis, peduli dan mampu berperan aktif dalam mewujudkan kota Yogyakarta aman, nyaman, dan ramah terhadap perempuan, anak, difabel, lansia, kelompok miskin, dan kelompok rentan marginal lainnya.

Dari interaksi orang tua ke anak lanjut Rita, si anak akan mendapat suatu keteladanan dari orang tuanya.  Keteladanan ini akan memberi pengaruh kepada pola sikap anak dan prestasinya di sekolah.

Karena itulah terang Rita, apabila anak berperilaku tak sesuai dengan norma-norma umum dan tak berprestasi di sekolah, para orang tua semestinya tak langsung menyalahkan si anak. Hal ini mungkin saja karena orang tua yang tak memberikan teladan di keluarganya.

Mendidik anak harus dilakukan sejak si anak masih bayi, dan keluarga merupakan tempat pertama bagi anak berinteraksi. Dengan demikian, sejak dini orang tua harus mampu memberi teladan bagi anaknya.

"Teladan yang bisa diberikan orang tua sangat banyak, misalnya kejujuran, kerja keras, taat perintah agama, tidak bertengkar di depan anak, serta tidak melakukan kekerasan dalan rumah tangga (KDRT)," tegas Rita.

Apabila orang tua dapat seperti itu urai Rita, maka orang tua akan menjadi teladan sekaligus idola bagi anaknya. Hal ini akan menghindarkan si anak dari kekerasan, terlibat narkoba dan perilaku amoral lainnya.

Oleh karena itulah, kami dari FP2KY senatiasa mengajak dan memotivasi semua pihak agar menjadi orang tua yang mulia dan bijaksana, berintegritas, selalu menebar kasih sayang ke keluarga dan lingkungannya, sehingga kita akan melahirkan generasi yang soleh dan soleha.

"Memiliki anak yang yang soleh dan soleha merupakan dambaan orang tua, karena doa anak seperti itu pasti dikabulkan Allah SWT," pungkas Rita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun