Tersohor sebagai kota pendidikan, kota budaya serta dikenal pula sebagai kota yang nyaman ditinggali, tak serta merta membuat kota Yogyakarta bebas dari masalah sosial dan politik.Â
Beberapa masalah terutama di bidang pendidikan, lingkungan dan politik tetap ada di Yogyakarta. Tiga hal ini perlu mendapat perhatian semua pihak termasuk kalangan perempuan di Yogyakarta.
Demikian kata ketua Forum Perempuan Peduli Kota Yogyakarta (FP2KY). Dra. Hj. Rita Lismiati, MT. IAP. Dalam sambutannya di acara FGD (Focus Group Discusision) bertema Partisipasi Perempuan Membangun Kota Yogyakarta yang Aman dan Nyaman dengan Apek Pendidikan, Lingkungan dan politik. (21/7)
FGD ini papar Rita di acara yang diselenggarakan di gedung PKK kota Yogyakarta dan dibuka oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Purwadi, adalah salah satu upaya FP2KY membangun tradisi berpikir kritis dan peduli terhadap perkembangan sosial politik serta berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan permasalahan sosial terkait perempuan dan anak dalam rangka mewujudkan kota Yogyakarta yang aman dan nyaman bagi penghuninya.
Hasil FGD ini lanjut Rita, akan disampaikan ke pemerintahan kota Yogyakarta, legislatif, stake holder, serta pihak lain yang dapat berpartisipasi menuntaskan masalah pendidikan, lingkungan, dan politik.
"Harapan kita ke depan Yogyakarta benar-benar menjadi kota yang aman dan nyaman bagi penghuninya, terutama dari aspek pendidikan, lingkungan, dan politik menjelang Pemilu 2019", pungkas Rita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H