Mohon tunggu...
Ahyar Stone
Ahyar Stone Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Setiap perjalanan adalah pelajaran, karena itulah, perjalanan paling buruk sekalipun, tetap membawa pelajaran yang baik (Ahyar Stone)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pecinta Alam Adalah Orang yang Bahagia. Ini Penjelasannya

24 Mei 2016   15:44 Diperbarui: 24 Mei 2016   15:59 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut hasil penelitian University of Colodaro, AS. Tenyata pengalaman lebih membawa kebahagiaan pada manusia ketimbang harta benda. Hal ini karena kebiasaan akan benda itu membuat nilainya luntur. Namun mengingat momen-momen yang membahagiakan akan abadi. Dalam hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Personality and Social Psychologi, para peneliti menemukan bahwa, orang yang mengejar kebahagiaan melalui kepemilikan materi memiliki kadar kebahagiaan yang lebih rendah ketimbang orang-orang yang mengejar kebahagiaan melalui pengalaman hidup.

Selanjutnya Leaf Van Boven, pemimpin penelitian selama satu dekade untuk mempelajari biaya sosial dan manfaat dari mengejar kebahagiaan melalui pengalaman hidup seperti bepergian dengan versus pembelian harta benda seperti mobil, baju mahal dan perhiasaan, mengatakan, ”Kami menemukan bahwa harta benda tidak memberikan kebahagiaan abadi, sebanyak kebahagiaan orang yang mengejar pengalaman hidup. Seseorang yang melakukan pembelian barang, tidak segembira orang yang melakukan pembelian pengalaman”.

Penelitian Boven dan timnya juga mengungkap, ketika responden penelitian diminta untuk menggambarkan orang materialistis, maka kata-kata yang sering digunakan adalah, “egois”, dan “berjuang hanya untuk kepentingan sendiri”. Sedangkan ketika menjelaskan tentang orang yang cinta pengalaman hidup, kata sifat seperti, “ramah” dan “terbuka”, yang sering muncul.

Orang materialistis tak pernah puas dengan apa yang didapat dan selalu menganggap apa yang dimiliki orang lain lebih menarik. Sedangkan orang yang tidak materialistis cenderung menghargai setiap pengalaman unik dan bahagia dengan caranya sendiri”, begitu kata Boven.

Hidup bahagia tentu menyenangkan. Bahagia tidak saja bermanfaat dalam pergaulan sosial, dalam cakupan individu, bahagia juga berdampak langsung pada kesehatan fisik dan mental, serta memudahkan si pemilik kebahagiaan meraih sukses dalam hidupnya. Pebisnis sukses yang juga penulis kenamaan Amerika Herman Cain, mengatakan, “Sukses bukanlah kunci kebahagiaan. Kebahagiaanlah kunci menuju sukses”.

Nah, jika Anda ingin bahagia, ikutlah organisasi pecinta alam, atau bertemanlah dengan mereka. Anda bahagia, sukses ada di genggaman tangan Anda. Jika anda sukses, Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat., dan itu adalah berkat Anda. (AS)

Ahyar Stone : Pemerhati kegiatan pecinta alam.
 “Sekali Pecinta alam selamanya pecinta alam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun