Mohon tunggu...
Ahyarros
Ahyarros Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Menulis dengan Ide yang Kering

19 Oktober 2014   18:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:29 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14136919452059882657

[caption id="attachment_348559" align="aligncenter" width="448" caption="Ilustrasi"][/caption]

Duduk menyendiri, mematung, termangu memandang layar putih, bias sinarnya malah menyilaukan mata, sedang isi kepala demikian kering kerontang. Ide yang biasanya berkeliaran, kini seolah enggan untuk singgah di peraduan pemikiran, lalu turun didermaga hati untuk kemudian ku titahkan kedua tanganku, untuk mengejawantahkan dalam pesona indahnya tulisan.

Bergelut dengan keseharian yang demikian menjemukan, seolah telah berhasil membuntukan kreativitas, mengeringkan ide, menggersangkan pemikiran.Tak ayal, sering pula harus demikian sulit untuk sekedar menuliskan apa yang dirasa, apa yang dilihat, apa yang terjadi?. Karena yang ada hanya sebuah serial hidup yang begitu stagnan dan mati langkah.

Kreativitas yang terus memberondong dikala hati begitu berbinar-binar bahagia tentu adalah sebuah nilai tambah untuk memberikan semangat dalam menulis, tapi ketika hati tengah dirundung nestapa, karena bermacam-macam derita yang mendera, dan menyita habis perhatian hati dan pikiran, maka rasanya begitu sulit untuk mendapatkan ide menulis.

Bagi saya, menulis masih sangat tergantung dengan kondisi kejiwaan, hati sangat sulit untuk dibohongi, meski dengan cara apapun, jika hati belum menemukan ketenangan maka, mau dipaksakan bagaimanapun, tetap nihil rasanya. Ide itu tetap saja takkan pernah datang, meskipun datang dia hanya sebentar, lalu begitu cepat berlalu.

Menulis memang tidak mudah, tapi juga tidak sulit, semuanya hanya butuh proses untuk membiasakan diri. Tak perduli terhadap apapun yang sedang terjadi, dan apapun yang sedang di alami. Karena itu persis untuk bisa membuat kita berdiri tegak sebagai orang yang bijaksana.

Penulis aktif di Menulis Komunitas Kampung Media (www.kampung-media.com), Kompasiana.com & www.ahyarrosi.blogspot.com. tweeter, @AhyarRos. HP (081 907 410 437).

Menulis dengan ide yang kering, http://ahyarrosi.blogspot.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun