[caption id="attachment_345247" align="aligncenter" width="448" caption="H. Mustaram ketua Kelompok Tani Makmur"][/caption]
Mungkin banyak yang belum mendengar sebutan bukit marmer, atau mungkin sudah mendengar tapi belum pernah berkunjung ke tempat ini. Bukit yang bersebelahan dengan kandang kelompok ternak sapi ini. Sering disebut sebagai bukit marmer kebanyakan pengunjung,melihat lansung menyebutnya seperti itu, tidak heran tempat ini disebut, gudannya Marmer terbesar di kabupaten Bima.
Konon dari cerita masyarakat sekitar, bukit-bukit marmer tersebut tengah diincar oleh perusahaan raksasa milik orang Cina, untuk dibangun pabrik pengolahan Marmer. Tawar-menawar pun sudah dilakukan pemiliki bukit dan perusahaan Cina, tapi sampai saat ini belum ada titik sepakat dengan pemilik bukit. Tempat ini beraada tidak jauh dari perkampungan. Terletak di desa Ronto, Kecamatan Raba, Kabupaten, Bima
Kuatnya kemauan 16 orang peternak di desa Ronto, untuk pergi haji membuat, sebagian peternak sapi pribadi membuat kelompok ternak kolektif dengan nama “Tani Mandiri” . Resmi berdiri sejak 2006. Kandang kolektif. Pembentukan kelompok ternak arisan haji pun mulai berjalan. Kelompok ini sempat menjadi sorotan dan buah bibir masyarakat desa Rontu.
Peningkatan kelompok terus mengalami penambahan dari awal tahun berdirinya, misalkan ditahun pertama berdiri, jumlah anggota sebanyak, 16 orang, setelah dua bulan kemudian bertambah menjadi, 26 anggotta kelompok dengan sapi pribadi masing-masing.
Sebelum kelompok Tani Mandiri mendapat bantuan NTB BSS, pak Mustaram (50), ketua kelompok sudah membuat kandang kolektif sederhana,yang bisa menampung 50 ekor sapi pribadi ditambah dengan sapi anggota. biaya pembuatan kandang dikeluarkan bersama anggota memakai uang pribadi, dan tambahan dari anggota.
Tidak pernah disangka sebelumnya. Arisan haji sapi, gagasan cerdas pak Mustaram dikelompoknya, mendapat respon dari kelompok ternak lain di desa Ronto. Begitu juga perhatian dari Dinas Peternakan Kota Bima. Pada tahun 2011, kelompok ternak tani mandiri dipercayakan, mengajukan proposal penerimaan bantuan NTB BSS dari pemerintah pusat. Kesempatan itu tidak disia-siakan.
Arisan haji mendorong kelompok Tani Mandiri untuk memamfaatkan kepercayaan itu, atas bantuan dari Dinas Peternakan Kota Bima, kelompok Tani Mandiri resmi mengajukan proposal bantuan ke pemerintah pusat. Pembinaan kelompok terus dilakukan pak Mustaram dibantu dari pihak Dinas kota Bima, walaupun sebelum mendapatkan batuan NTB BSS, ia sudah dengan kelompoknya sudah melakukan setoran untuk arisan haji sapi.
Mimipi naik haji sepertinya sudah didepan mata. Saya bisa nikah dan naik haji tahun ini bersama istri berkat sapi, nanti kalau saya sudah sampai di tanah suci do,a cuma satu, sapi kelompok kami makin bertam,” ujarnnya pak Mustaram sambil ketawa terbahak-bahak, menceritakan kisahya.
[caption id="attachment_345248" align="aligncenter" width="448" caption="Kandang Sapi Kelompok Sapi Tani Makmur"]
Imformasi dari dinas anggotta kelompoknya Tani Mandiri layak mendapatkan bantuan NTB BSS. Pada 2011, kucuran dana bantuan pembibitan isentif sapi bunting dari NTB BSS, sebesar, 208 juta, diterima dengan 26 anggotta. Tahun pertama dibelanjakan untuk sapi betina pembibitan rata-rata berumur, 2,5 tahun sebanyak, 85 ekor. Dari sisa pembelian sapi. Dibuat 2 buah kandang tambahan berukuran 23x8 meter, ditambah lagi dengan Aula tempat petemuan rutin kelompok.
Kesungguhan kelompok Tani Mandiri, bisa dilihat dalam pembuatan kesepakatan bersama anggotta kelompok, paparan target jangka pendek, jangka menengah dan dalam jangka panjang kelompok, seperti, membuat kebun hijau makanan ternak (HMT), pembaikan mutu genetik ternak (kawin suntik), pengolahan pakan ternak, membina kemitraan dengan kelompok lain, mendukung program pemerintah pada sektor peternakan sapi, sentra kegiatan magang dan pelatihan kelompok, dan selain fokus utama arisan haji.
Peningkatan Populasi
Setelah, 1 tahun berjalan ternak sapi, bantuan pembibitan sapi Bunting isentif, menggalami, peningkatan yang signifikan pada jumlah populasi ternak sapi, terhitung dari jumlah pembelian ternak tahun pertama sebanyak, 85 ekor kini sudah mencapai, 100 ekor di tahun 2012. Alhamdulillah, dari hasil sapi itu saya dengan 2 orang teman kelompok sudah mampu menyetorkan Ongkos Naik Haji (ONH) berkat dari jatah sapi kelompok yang dua ekor sapi induk. Kata Ibrahim salah seorang kelompok, terlihat dengan wajah berseri-seri, saat menseritakan hasil ternaknya.
Dalam kelompok tani mandiri memakai sistem pembagian dua induk sapi kelompok, ditahun pertama, dan kedua milik anggotta, sedang untuk ditahun ketiga akan digulirkan untuk masyarakat di desa Ronto yang belum mendapatkan bantuan NTB BSS. Sedangkan untuk arisan haji sapi, menggunakan sistem bergiliran, bagi anggotta yang hendak setoran tahun awal ONH, dari 26 kelompok akan memberikan sama-sama-satu sapi milik anggota.
Rencana Penggembangan
Dalam usaha pengembangan jumlah populasi ternak, pengembangan jumlah populasi pembibitan ternak dijadikan sebagai fokus dan target jangkan panajang kelompok. Guna mendukung program pemerintah dalam peningkatan pada sektor peternakan. Penambahan luas lahan dari lahan sebelumnya untuk penanaman hijau makanan ternak (HMT). Pembuatan pagar perkebunan HMT juga agar mempermudah sapi anggotta kelompok dikandang dilepas dalam satu kawasan. Selain HMT, penggolahan limbah kotoran ternak sebagai bahan pupuk organik.
Mimpi naik haji dari hasil sapi, bukan mimpi lagi, semua itu sudah terjawab dengan tahun ini pak Mustaram bersama istri pertamannya akan berangkat haji, memenuhi panggilan Allah SWT. Ditambah lagi dengan 3 orang dari kelompok sudah menyetor ongkos naik haji (ONH), akan berangkat di 2014 mengikuti jejak pak Mustaram.
Ke depan, kelompok ternak tani mandiri berencana, menjadikan kelompoknya sebagai sentra pembibitan sapi bunting di Kabupaten Bima, guna mendukung program pemerintah NTB, pada sektor peternakan. Karena saat ini kelompok ternak tani menadiri kerjasama dinas peternakan kota Bima sedang merancang, perbaikan mutu genetik ternak,untuk sapi kawin suntik.
Penulis, Ahyar RoS
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H