"Warga kami, di Montong Betok senang mengikuti pelatihan urban farming dan kegiatan Hivos lainya". Ujar pria 60 tahun ini.
Pelatihan program pendampingan Hivos bersama 5 mitra, SAPDA, KAPAL Perempuan, CISDI, PUPUK, dan PAMFLET dirasakan manfaatnya oleh masing-masing binaan Hivos di 10 di Kabupaten Lombok Timur. Â Â Â
Hal ini diungkapkan, Sekretaris PKK Montong Betok, Ibu Reina Iriana. Menurutnya pelatihan dari Hivos cukup membantunya dalam menopangan ekonomi keluarganya selama Covid-19 hingga saat ini.
"Di saat Covid-19 kemarin, kami manfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam sayur-mayur. Hasilnya dijual ke pasar". Kata perempuan yang tergabung dalam KWT Montong Betok ini. Â Â
Selain itu, Marlina, 50 tahun, Ketua KWT Desa Lenek Kalibambang juga merasakan manfaat positif pendampingan program Hivos di tempatanya. Pada Mayung.id, ia bercerita kegiatanya mendapat pelatihan pemanfaatan pekarangan, mengolah produk pertanian hingga model pemasaran bersama 40 kelompok KWT dan komunitas rentan di Lenek Kalibambang.
"Dari program pendampingan Hivos, kami tak hanya belajar pemanfaatan pekarangan dan pengolahan hasil pertanian, tapi juga tentang belajar bersama mereka dari berbagai latar belakang". Ujar Marlina saat ditemui diacara Gebyar Pasar Tani. Â Â Â
Manfaat program Hivos tak hanya dirasakan oleh komunitas dampingan Hivos dan 5 mitra kerjanya, tapi juga oleh, Susmini, 50 tahun, penjual Cilok di Gebyar Pasar Tani, Montong Betok. Ia mengatakan, dirinya mendapat undangan dari Desa Montong Betok untuk menjajakan olahan Ciloknya.
"Saya lihat KWT dan ibu PKK Montong Betok dampingan Hivos sangat membatu kelompok perempuan, terutama buat komunitas difabel dan lansia". Cerita Susmini, perempuan yang 7 tahun lalu pernah mendapat binaan usaha dari Kapal Perempuan, Jakarta ini. (Ahyar ros).