Mohon tunggu...
ahya ansori
ahya ansori Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Teknik Elektro UNJANI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kisah Inspiratif Mbah Sadiman: Usaha Penghijauan di Tengah Kekeringan

19 Juni 2024   17:10 Diperbarui: 19 Juni 2024   17:19 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada saat musim kemarau yang parah, beberapa wilayah di Indonesia mengalami kekeringan yang mengancam ketersediaan air bersih. Salah satu daerah yang terkena dampak serius adalah Wonogiri. Sungai-sungai yang biasanya menjadi sumber kehidupan mengering, dan warga harus berjuang keras untuk mendapatkan air.
Namun, di balik kesulitan tersebut, muncul seorang pahlawan tanpa tanda jasa yang perlahan tapi pasti mengubah nasib daerah tersebut. Dia adalah Mbah Sadiman, seorang tokoh yang gigih dalam memperjuangkan penghijauan di Wonogiri.
Profil Mbah Sadiman
Mbah Sadiman adalah seorang pria berusia 65 tahun yang tinggal di Dusun Dali, Desa Geneng, Bulukerto, Wonogiri, Jawa Tengah. Meski usianya telah lanjut dan fisiknya tidak sekuat dulu, semangatnya tetap berkobar. Ia tinggal di rumah sederhana bersama istrinya, bekerja di ladang, dan menjual rumput untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Pesan Moral dari Kisah Mbah Sadiman
Kisah Mbah Sadiman bukan sekadar cerita tentang pengorbanan dan kegigihan seseorang dalam menjaga lingkungan. Ada beberapa pesan moral yang dapat dipetik dari perjuangannya:
1. Kegigihan Mengatasi Kendala: Walaupun dihadapkan pada berbagai kesulitan seperti usia tua, keterbatasan finansial, dan tantangan dalam mendapatkan bibit pohon, Mbah Sadiman tidak pernah menyerah. Kesabaran, ketekunan, dan tekadnya untuk membuat perubahan positif mampu mengalahkan semua rintangan.
2. Setiap Individu Punya Peran Penting: Kisah Mbah Sadiman mengingatkan kita bahwa setiap individu, tidak peduli seberapa sederhananya, memiliki peran penting dalam menjaga lingkungan. Tidak perlu menjadi figur publik atau tokoh terkenal untuk memberikan dampak positif bagi bumi. Semua orang bisa berkontribusi sesuai dengan kapasitas dan lingkupnya masing-masing.
3. Lingkungan adalah Tanggung Jawab Bersama: Perjuangan Mbah Sadiman menegaskan bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Dalam masyarakat yang seringkali terpecah oleh perbedaan, kepedulian terhadap lingkungan bisa menjadi titik persatuan yang menyatukan berbagai kalangan dan latar belakang.
4. Tindakan Kecil Berdampak Besar: Langkah-langkah sederhana yang dilakukan Mbah Sadiman, seperti menanam pohon, telah memberikan dampak besar bagi lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Ini mengajarkan bahwa meskipun tindakan kita terasa kecil, namun jika dilakukan secara konsisten dan bersama-sama, dapat menghasilkan perubahan yang signifikan.
5. Inspirasi dan Kepedulian Menular: Kisah Mbah Sadiman juga mengajarkan bahwa inspirasi dan kepedulian itu menular. Dengan melihat perjuangan dan dedikasi seseorang seperti Mbah Sadiman, kita diharapkan termotivasi untuk turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Dari perspektif moral ini, kisah Mbah Sadiman tidak hanya menjadi cerita inspiratif tentang keberanian dan dedikasi, tetapi juga mengajarkan kita tentang nilai-nilai penting dalam menjaga alam dan harmoni antarmanusia. Semoga cerita ini memotivasi kita semua untuk menjadi agen perubahan positif dalam menjaga bumi kita.
Dikutif dari berbagai sumber: Kompas.com, Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang
Penulis: Ahya Ansori
Universitas Jendral Achmad Yani

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun