Setelah melihat sekeliling baru saya mengetahui yang mengadakan acara tersebut adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Mengapa acara itu ramai sekali? Ternyata acara itu dihadiri oleh seluruh kader Deli Serdang. Deli Serdang merupakan kabupaten terbesar yang ada di Sumut, jadi wajar kalau kader yang hadir pada saat itu banyak. Dan jawaban lainnya belakangan saya tau “kenapa acaranya ramai?” karena ini adalah Daurah Pra Nikah. Nah lho apa hubungannya???
Tidak lama setelah kami datang, akhirnya pemateri yang telah ditunggu-tunggu pun tiba. Pematerinya berasal dari Bandung, dan yang uniknya lagi mereka merupakan pasangan suami isteri. Materi disampaikan dengan sangat menarik.
Sebagian isi materi yang disampaikan merupakan kisah pribadi mereka. Mereka menikah melalui perantara MR dan dengan proses ta’aruf. Sebelum mereka menikah mereka tidak pernah sekalipun pacaran atau boncengan dengan non mahram. Dari acara ini saya mendapatkan pelajaran penting bahwa tidak ada pacaran sebelum pernikahan. Dan yang paling menggugah yaitu kutipan ayat yang berbunyi:
”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga).” (Qs. An-Nur: 26)
Pemateri juga memaparkan hukum-hukum pernikahan dalam Islam. Dan menjelaskan kedudukan dari hukum-hukum tersebut secara gamblang.
Diakhir acara semua peserta ditanya oleh pemateri dengan pertanyaan, “Kalau begitu siapa yang siap menikah besok? Minggu depan? Bulan depan? Dan tahun depan?” kami bertiga dengan malu-malu menundukkan pandangan kami. hehehe... ^_^
Sebelum acara selesai, ada kertas yang dibagikan oleh panitia. Mau tau kertas apa itu? Ya, jawabannya adalah sebuah kertas yang isi pertanyaannya kurang lebih berbunyi, “Apakah anda siap menikah dan ingin melanjutkan proses ta’aruf?” Sudah pasti jawaban kami... hehehe...
Tanpa disangka-sangka justru konsep pernikahan yang ditawarkan PKS ini yang membuat saya dan teman halaqah ingin tau lebih banyak tentang PKS. Saya sangat setuju dengan konsep yang ditawarkan.
Bahkan salah seorang teman saya, sampai memutuskan hubungan dengan pacarnya. karena pada saat materi disampaikan benar-benar menggugah. Bahkan setelah ia memutuskan pacarnya dia datang kepada kami dengan menangis terisak-isak karena sedih.
Catatan penting dari cerita ini bukanlah tentang Daurah Pra Nikahnya, akan tetapi bagaimana enam sekawan yang sangat kompak dan bersemangat dalam mencari hidayah-Nya. Jujur saat itu kami berenam memang sangat haus akan ilmu keislaman. Karena latar belakang sekolah kami yang umum, bukan sekolah yang berbasis agama yang setiap saat bisa mendapatkan ilmu keislaman disekolah. Dan alhamdulillah dari kami berenam yang masih bertaham dijalan dakwah ini tersisa empat orang. Dan saya berharap kita tetap istiqamah dijalan dakwah-Nya...
Tertawan... Cinta | Kerja | Harmoni
By: Siti Afni Kusnanda (@ahsanu_nanda)