Mohon tunggu...
Ahsandena Fajar Kurniawan
Ahsandena Fajar Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Anak ke 3 dari 3 bersaudara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Teknologi dan Pancasila Terhadap Generasi Z

10 Januari 2024   11:05 Diperbarui: 10 Januari 2024   11:15 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gen Z atau generasi Z merupakan generasi yang lahir diantara tahun 1995 sampai tahun 2012. Jika kalian sekarang memiliki umur 12 -31 tahun berarti kalian termasuk kedalam generasi z. Generasi ini merupakan generasi yang tidak dapat terlepas dari teknologi. Gen Z sangat diunggulkan dalam pengoperasian teknologi baik dari pengoperasian komputer, media sosial, dan lain sebagainya. Hal itu disebabkan ketika mereka lahir sudah terdapat teknologi sehingga dapat mengaplikasikannya dengan mudah.

Hal itu dapat menjadi kelebihan maupun kekurangan. Kelebihan yang dihasilkan dari penguasaan terhadap teknologi yaitu, mereka dapat mengakses informasi yang lebih mudah dari pada generasi sebelumnya. Oleh karena itu, gen z cenderung memiliki wawasan yang lebih luas dari pada generasi-generasi pendahulunya. Kelebihan terhadap pengaplikasian teknologi, membuat gen z terkadang diandalkan oleh generasi sebelumnya dalam melakukan pekerjaan yang menyangkut dengan pengaplikasian teknologi.

Namun disamping kelebihan yang dimiliki oleh gen z terdapat juga ancaman yang mengintai, ancaman tersebut adalah kelebihan informasi. Generasi ini tumbuh dengan akses instan ke berbagai informasi melalui internet dan media sosial. Meskipun ini memberi mereka akses ke pengetahuan yang luas, namun juga bisa menyebabkan kelelahan informasi dan kesulitan untuk memfilter informasi yang relevan.

Aspek lain yang patut diperhatikan adalah kurangnya keterampilan interpersonal. Ketergantungan pada komunikasi digital bisa menghambat kemampuan Gen Z dalam berinteraksi langsung, membangun hubungan sosial yang mendalam, dan mengembangkan keterampilan komunikasi tatap muka.

Dengan demikian, aspek negatif tersebut harus kita cegah. Bagaimana cara mencegahnya? Disinilah peran pancasila sangat dibutuhkan. Peran lembaga pendidikan, orang tua, serta pemerintah sangat berperan penting untuk membangun kesadaran gen z terhadap nilai nilai pancasila, sehingga semua aspek negatif yang di khawatirkan tidak akan terjadi.

Indonesia membutuhkan generasi z yang cerdas dan berkualitas untuk menyebarkan nilai- nilai pancasila di media sosial, dengan cara membuat konten konten yang positif, dan edukatif. Dari semua ini dapat kita simpulkan bahwa penggunaan media sosial memiliki efek positif dan negatif. Namun semua itu tergantung dari kita, bisahkah kita memilahnya? Kita sebagai gen z harus bisa memanfaatkan kemudahan teknologi dengan sebaik baiknya sehingga kita terhindar dari efek negatif. Kita sebagai gen z harus bisa memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk menghidupkan Kembali nilai-nilai pancasila ditengah masyarakat bukan sebaliknya kita justru melanggar nilai nilai pancasila dengan adanya teknologi tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun