saat sore di beranda rumah, seorang kawan baik saya berkunjung mengantar sebuah undangan pernikahannya yang sebentar lagi di laksanakan. lama sudah kita tak berkumpul dan kami pun mulai hanyut dengan cerita-cerita lama
yang pernah kita alami, seakan terasa baru kemarin kami mengalami hal-hal yang konyol tersebut.
penuh canda suasana ini, dan aku pun mulai dech mengintrogasinya
"dimana kamu kenal cewekmu ini ?" tanyaku
"cewekku ini asisten dokter gigi, yang mobilnya sering aku betulin" jawab temenku.
dia pun mulai mengisahkan perjuangannya untuk mendapatkan cinta dari sang
calon istri yang akan di nikahinya dalam waktu dekat ini.
dengan jujur dia bertutur suka duka dalam pengejaran cintanya, ada hal menarik yang saya tangkap dan membuat
hati saya terharu.saat mengutarakan cinta dia membawa bunga dan bernyanyi di depan satpam
dan pasien yang menunggu, dan akhirnya di jawab "IYA". (kayak di tipi-tipi aja)
Dan merekapun berpacaran, dan disinilah awal perjuangan menuju pernikahan dimulai.
masalah mulai datang dari keluarga sang gadis ketika mereka sudah terlihat serius dalam menjalin hubungan
cemooh karena latar belakang penghasilan teman saya yang tidak pasti sebagai montir panggilan menjadi masalah
di keluarga sang cewek. namun teman saya tetap berfikir positif
bahwa memang benar orang tua ingin yang terbaik untuk anak, "dan saya akan membuktikan semaksimal mungkin untuk membahagiakan anaknya" ujar temen saya. tak hanya itu persaingan dengan lelaki lain lebih kaya dan mapan juga dia alami. banyak yang mendekati cewek temen saya ini, tapi dia tetap percaya bahwa ketulusan dan keteguhan untuk saling mencintai .tak bisa tergantikan oleh uang.
Dan yang membuat saya salut dia tetep berjuang untuk mempertahankan walau banyak rintangan di lalui, hingga sampai menuju pelaminan.
setelah mendengar kisah yang begitu jujur,aku pun tanya " kenapa kau begitu gigih ?"
temenku menjawab " entah aku melihatnya berbeda dengan wanita lain yang pernah ku kenal, dan sepertinya hatiku terpanggil oleh cinta,
aku ingin sekali memiliki dan menjaganya".
"wah kamu yakin mampu menjalaninya, kan di awal aja udah berat?" tanyaku lagi.
temenku mengeluarkan sebuah foto agak kusam bergambar pria dan wanita agak tua menggendong seorang bayi kecil.
dia mulai berkata " ini adalah kakek dan nenekku dan bayinya adalah aku, walau apapun rintangan dan halangan
dalam berumah tangga nanti aku akan tetap mempertahankan, karena tujuanku hanya ingin foto seperti ini,
saat tua, aku harus bisa berfoto keluarga sambil tersenyum ceria dan tetap mesra dengan istri, anak dan cucuku nanti".
sungguh sebuah jawaban sederhana, semoga kau bahagia dan bisa mewujudkan impianmu kawan.
"SELAMAT MENIKAH.. kawan"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI