Mohon tunggu...
Ahni Ristanti
Ahni Ristanti Mohon Tunggu... Guru - guru

Guru sekaligus owner Ahe Star Bimbel Jambi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Motivasi belajar dan Keaktifan Peserta Didik pada Mata Pelajaran IPA

6 November 2023   11:26 Diperbarui: 6 November 2023   11:30 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Keaktifan Peserta Didik dalam Pembelajaran IPA Materi  Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia Pada Kelas VII

           Dalam proses pembelajaran, keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh  berbagai aspek. Salah satu aspek tersebut adalah motivasi belajar dari siswa itu sendiri (Anisaunnafi'ah  2015). Proses pembelajaran akan berhasil manakala  siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar (Suprihatin  2015;  Daud  2012). Motivasi  merupakan  perubahan energi yang terdapat pada diri siswa    yang mendorong siswa untuk mengaktifkan, menuntun, dan mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu (Fitriani 2017; Wulandari dkk. 2013;  Sjukur  2012).  Indikator motivasi (Daud 2012) terdiri dari: (1) dorongan berprestasi; (2) Optimis; (3) Komitmen; (4) inisiatif.

            Motivasi dan pemahaman konsep merupakan aspek yang harus dimiliki oleh siswa supaya siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Berdasarkan kajian literatur yang telah dilakukan, PBL merupakan salah satu model pembelajaran yang mampu membuat aktivitas belajar menjadi lebih aktif sehingga berpengaruh positif pada motivasi belajar dan pemahaman konsep peserta didik. Kurikulum Merdeka membuat guru mengekspresikan diri secara optimal sesuai kebutuhan belajar peserta didik. Merdeka mengajar menjadi acuan guru dalam mengembangkan proses pembelajaran untuk tercapainya tujuan pembelajaran melalui kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Guru berupaya memfasilitasi siswa mencapai kriteria ketercapaian pembelajaran.

Berdasarkan  hasil  observasi di kelas yang saya ampu kelas VII SMP N 15 Jambi diperoleh informasi bahwa siswa cenderung kurang  aktif  dan  kurang  termotivasi  dalam mengikuti  proses  pembelajaran  di   kelas.  Hal   ini ditandai  dengan siswa yang banyak bercanda tanpa menghiraukan guru. Rendahnya motivasi belajar berpengaruh pada pencapaian kompetensi siswa (Ramlawati  dkk. 2017).

Salah satu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan  serta  memenuhi  kebutuhan  belajar  siswa yang   beragam   yaitu   model   PBL   (Problem   Based Learning). PBL adalah  model  pembelajaran  yang memperkenalkan masalah di    awal pembelajaran, masalah  tersebut  kemudian  digunakan  sebagai  bahan untuk memotivasi peserta didik.

            Penulis menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran IPA pada materi perubahan fisika dan perubahan kimia Kelas VII.

Tujuan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

            Problem based learning merupakan model pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik belajar dalam kelompok untuk memecahkan masalah dari permasalahan dunia nyata dan mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu terhadap pembelajaran, sehingga mereka memiliki model belajar sendiri (Kemendikbud, 2014:39). Sejalan dengan hal tersebut Suharia, Lisdianab, & Widiyaningrum (2013:10) menyatakan bahwa PBL merupakan pembelajaran yang menghadapkan peserta didik pada masalah dunia nyata untuk memulai pembelajaran.

Tujuan penulis menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah terciptanya  pembelajaran berkualitas melalui Kurikulum Merdeka yang menyenangkan bagi peserta didik dan memotivasi belajar peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran pada materi perubahan fisika dan perubahan kimia, mengaktifkan siswa untuk mengeksplorasi saling interaksi dan menjadikan mereka berpikif kritis mendapatkan pengalaman belajar.

Aksi/Penerapan Pada Pembelajaran

            Pada kegiatan awal Guru membuka Pelajaran dengan menanyakan kabar dan berdoa. Untuk memusatkan perhatian anak guru mengajak peserta didik untuk mengikuti ice breaking. Setelah kondisi peserta didik sudah kondusif guru melakukan assesmen diagnostic dengan menggunakan aplikasi quizizz, dan memberi informasi terkait kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun