Mohon tunggu...
Ahnaf Rajendra
Ahnaf Rajendra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Sampingan

Isinya Random

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Adab Guru terhadap Santrinya

12 Desember 2020   11:43 Diperbarui: 12 Desember 2020   11:50 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : lirboyonet

Kompasianer sudah tidak asing lagi kan dengan hubungan antar guru dan murid dalam belajar mengajar.

Hubungan ini sedikit spesial karena didalam nya kita melakukan proses transefer ilmu secara langsung dari guru ke murid yang diajarinya.

Biasanya, kita sering dinasehati oleh orang tua kita agar patuh dan menjaga adab kepada guru, agar tidak kualat katanya.

Ternyata, seorang guru juga harus memiliki adab loh terhadap santrinya. Hal ini dijelaskan dalam Kitab Adabul 'Alim Wal Muta'allim karya K.H Hasyim Asy'ari Rohimahullah. Bab ketujuh tentang Adab seorang 'Alim (Guru) terhadap muridnya.

Apa saja adab seorang guru terhadap murid-muridnya?

Pertama, seorang guru harus bermaksud mengajarkan ilmu agama dan membentuk akhlak kepada santri, semata-mata mencari Ridho Allah SWT. Berniat untuk menyebarkan ilmu yang dimilikinya, menghidupkan syariat, mengekalkan kebenaran, memendamkan kebatilan, dan mengekalkan kebaikan umat dengan banyaknya Ulama. Memperbanyak ganjaran pahala kepada orang yang menjadi pangkal ilmu tersebut.

Kedua, sebagai 'alim kita tidak boleh berhenti mengajar meskipun sang murid tidak tulus niatnya saat belajar.Karena murid yang tidak ikhlas belajarnya, masih ada harapan dengan berkahnya ilmu. Sebagian salaf (ulama terdahulu)  berkata : Kalau kita menuntut ilmu karena selain Allah, maka ilmu itu akan enggan datang kepada kita. Niat yang ikhlas jika disyaratkan dalam mengajar, maka seorang pemula akan kesulitan dengan hal itu. Maka hal tersebut akan menyebabkan hilangnya kesenpatan mengajarkan ilmu kepada seorang pemula. Tetapi, guru harus terus memberi semangat kepada pemula atas ikhlasnya niat, dengan berangsur-angsur.

Ketiga, harus mencintai semua siswanya seperti ia mencintai dirinya sendiri. Memperhatikan kebaikan yg ada pada diri murid, dan memperlakukannya dengan kasih sayang seperti ia memperlakukan kepada anak-anaknya dengan belas kasih, kelembutan, kebaikan. Sebagai guru kita juga harus sabar terhadap sikap kasar santri yang mungkin terjadi sewaktu-waktu, karena hanpir tidak pernah manusia itu luput dari kekurangan dan jeleknya adab. Dan guru juga harus menerima dengan lapang dada segala macam alasan santri jika tidak ikut ngaji, jika alasannya masih wajar. Dan menghentikan alasan-alasan santri yang kurang masuk akal dengan dinasehati.

Keempat, memberikan penjelasan yang mudah dalam pengajaran dan pengucapan yang baik dalam memberi pemahaman terhadap santri, apalagi terhadap santri yang berhak mendapatkan hal tersebut, karena adabnya yang baik, keefektifannya dalam mencari ilmu, antusiasnya dalam menangkap kaidah-kaidah, dan menghafal sesuatu yang langka. Seorang guru tidak boleh menyembunyikan suatu ilmu yang ditanyai oleu santri, padahal sang guru ahli dalam bidang tersebut, karena hal itu dapat membuat tidak enak hati, menyempitkan dada, dan mendatangkan kegelisahan.

Hal diatas merupakab sekilas dari adab seorang guru terhadap santri, semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun