Saya yakin, Kompasianer pasti tidak asing dengan seblak.
Di seputaran Jabodetabek, seblak sangat mudah ditemui panganan ini.
Tak jauh dari rumah saya, ada beberapa penjual yang buka di depan rumahnya.
Selain itu, ada juga penjual seblak yang keliling dengan gerobak dorong.
Seblak adalah makanan asal Bandung, yang rasanya campur-campur antara pedas dan gurih.
Dalam satu porsi seblak, terdapat krupuk basah yang dimasak bebarengan sayur, telur ayam, olahan daging dicampur kencur.
Setelah mondok, saya dan teman santri biasanya membeli di kios tak jauh dari tempat menuntut ilmu.
Ibu pemiliknya sudah kenal dengan santri, jadi dipasang harga sangat bersahabat.
Tapi jangan berharap, komposisi seblak yang didapat selengkap yang ideal.
Tapi namanya anak Pondok, kami tetap saja lahap menyantap makanan tersebut.
Sejak pandemi dan santri SFH (Study from home), seblak langganan kami.