Mohon tunggu...
Muhammad AhnafErlangga
Muhammad AhnafErlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Antropologi Universitas Airlangga

Suka lihat kanan kiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Baru Literasi digital, "It's Okay to Deal with Narrow Focus Span"

18 Mei 2023   07:31 Diperbarui: 18 Mei 2023   07:36 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya internet, telah membawa perubahan besar dalam cara kita mengakses dan mengkonsumsi informasi. Masyarakat modern yang semakin terhubung dengan mudah dapat menemukan dan mempelajari berbagai topik dengan cepat dan efektif melalui tulisan-tulisan di internet. Dalam konteks ini, fungsi buku sebagai sumber informasi utama mulai bergeser, dan budaya literasi mengalami perubahan drastis. makalah ini akan membahas perubahan tersebut dan implikasinya terhadap focus span serta pentingnya poin-poin singkat dan intisari dalam proses pembelajaran.

Perubahan Budaya Literasi

Pada masa lalu, buku merupakan satu-satunya cara orang bisa mengakses informasi yang dianggap penting. Buku menjadi pilar utama budaya literasi, dan membaca buku merupakan aktivitas yang lazim dilakukan untuk memperoleh pengetahuan. Namun, dengan hadirnya internet, kita memasuki era baru dalam mengakses dan memperoleh informasi. Internet memiliki sifat yang interaktif dan mudah diakses, memberikan banyak kemudahan dalam menemukan informasi dan mempelajarinya secara efektif.

Kehadiran Internet dan Focus Span yang Pendek

Sebuah artikel menarik karya goldman. Penulis menceritakan perihal kemampuannya yang terbatas untuk berkonsentrasi dan ketidakmampuannya untuk memiliki rentang perhatian yang lebih panjang untuk mencapai kesuksesan sesuai ekspektasi masyarakat. Di era digital saat ini, setiap orang selalu terhubung, terlibat dengan email, pesan teks, dan pembaruan berita, yang dapat menyebabkan multitasking dan kesulitan dalam mempertahankan fokus. Sifat adiktif dari penjelajahan internet dan kemudahan mengakses informasi dalam jumlah besar telah berkontribusi pada penurunan rentang perhatian.

Namun demikian, memiliki rentang perhatian yang lebih pendek dapat menghasilkan keuntungan yang tidak terduga, seperti mendorong inovasi dan adaptasi di dunia yang berubah dengan cepat. Meskipun singkat, individu dengan rentang perhatian yang terbatas masih menghargai kualitas tinggi dan bersedia dengan sabar menunggu sesuatu yang berharga. Dalam artikel ini, penulis mengusulkan untuk merenungkan manfaat potensial yang terkait dengan rentang perhatian yang pendek, daripada menganggapnya semata-mata sebagai kelemahan.

Penelitian lain terkait perubahan signifikan yang terjadi adalah perubahan focus span atau rentang perhatian. Menurut sebuah studi yang diterbitkan di Technical University of Denmark, rentang perhatian global secara kolektif semakin menyempit karena jumlah informasi yang disajikan kepada publik. Orang sekarang memiliki lebih banyak hal yang harus difokuskan, tetapi seringkali fokus pada hal-hal untuk jangka waktu yang singkat. Hal ini dapat dikaitkan dengan kehadiran teknologi digital dan media sosial.

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknologi digital dan media sosial mempengaruhi kemampuan kita untuk fokus. Indikasi ini muncul lewat penelititan dimana pengguna menunjukkan bahwa selama jam kerja, orang memeriksa email atau pesan teks mereka rata-rata setiap enam menit. Setiap notifikasi yang terdengar dari telepon juga diketahui meningkatkan pelepasan kortisol (hormon stres) dalam tubuh kita. Efek kumulatif dari gangguan ini merusak kesejahteraan kita, menyebabkan kita beroperasi di bawah tekanan internal yang intens dan defisit perhatian. Dalam konteks ini, kita membutuhkan konten yang lebih ringkas dan langsung ke inti dari topik yang ingin kita pelajari.

Pentingnya Poin-poin Singkat dan Intisari

Dalam konteks perubahan budaya literasi ini, poin-poin singkat dan intisari menjadi lebih penting dibandingkan dengan membaca buku utuh. Poin-poin singkat adalah rangkuman yang ringkas dari informasi yang relevan dengan fokus kita, sedangkan intisari adalah esensi atau inti dari suatu topik. Mengapa poin-poin singkat dan intisari menjadi lebih penting?

Pertama, poin-poin singkat dan intisari memberikan informasi yang relevan dengan fokus kita. Dalam era informasi yang berlimpah, kita perlu mengarahkan perhatian kita pada informasi yang paling relevan dengan kebutuhan dan minat kita. Poin-poin singkat dan intisari memungkinkan kita untuk mengidentifikasi dan memperoleh informasi yang benar-benar penting bagi kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun