Sukoharjo (01/02). Desa Sugihan, Sukoharjo, merupakan salah satu wilayah pedesaan yang terletak di pinggiran kota. Meskipun berada di daerah pedesaan, Desa Sugihan memiliki potensi ekonomi yang cukup besar, terutama dalam sektor pertanian dan perdagangan. Namun, seperti halnya banyak daerah lain di Indonesia, akses terhadap teknologi dan sistem pembayaran digital masih menjadi tantangan bagi masyarakat desa ini.
Dalam rangka meningkatkan inklusi keuangan dan memperkenalkan teknologi pembayaran digital kepada masyarakat, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari [Nama Universitas/Institusi] turut serta dalam pembinaan dan pendampingan pembuatan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di Desa Sugihan.
Inisiatif untuk memperkenalkan teknologi keuangan modern telah mencapai desa-desa di Indonesia, termasuk Desa Sugihan yang terletak di Kabupaten Sukoharjo. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro telah bergabung dengan masyarakat setempat untuk mendampingi pembuatan dan sosialisasi QRIS, sebuah sistem pembayaran elektronik yang bertujuan untuk mempercepat transaksi keuangan.Â
Selain membantu memasang perangkat lunak dan perangkat keras yang diperlukan, mahasiswa KKN juga telah mengadakan pelatihan dan workshop bagi masyarakat setempat. Mereka menjelaskan cara menggunakan QRIS dengan mudah dan memberikan panduan praktis tentang manfaat menggunakan sistem pembayaran elektronik ini. Salah satu pedagang lokal, Bapak Dwi, menyambut baik inisiatif ini.Â
Tidak hanya fokus pada transaksi di pasar tradisional, mahasiswa KKN juga menjalankan program pendampingan khusus untuk para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Desa Sugihan. Mereka membantu para pemilik usaha dalam mengintegrasikan QRIS ke dalam operasional sehari-hari mereka.
Melalui kolaborasi ini, mahasiswa KKN tidak hanya memberikan kontribusi konkret kepada masyarakat Desa Sugihan tetapi juga memperoleh pengalaman berharga dalam menerapkan ilmu dan keterampilan yang mereka pelajari di perguruan tinggi.
Dengan semangat kebersamaan antara mahasiswa KKN dan masyarakat Desa Sugihan, diharapkan bahwa QRIS akan menjadi alat yang efektif untuk memperkuat inklusi keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah pedesaan.
Kegiatan ini juga menunjukkan betapa pentingnya peran mahasiswa dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat melalui program KKN, tidak hanya sebagai sebuah tugas akademis, tetapi juga sebagai wujud nyata dari pengabdian kepada masyarakat.