Mohon tunggu...
AhnDeera
AhnDeera Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Warisan Kuliner Belanda di Indonesia

5 Oktober 2016   18:05 Diperbarui: 5 Oktober 2016   18:07 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Indonesia pernah dijajah oleh Belanda selama tiga setengah abad lamanya. Bangsa Indonesia mengalai penderitaan yang bertubi-tubi. Sumber daya alamnya dieksploitasi secara besar-besaran demi membangun Belanda. Dibalik meninggalkan penderitaan usai penjajahan, Belanda juga mewariskan banyak hal pada Indonesia. Mulai dari kebudayaannya yang serba tepat waktu, arsitektur bangunan khas Eropa hingga kulinernya. Kuliner asal negeri kincir angin masih kita nikmati. Bahkan beberapa kuliner tradisional ini justru telah hilang di negaranya sendiri. Apa saja kuliner tradisional Belanda yang diwariskan pada Indonesia?

Bitterballen

Bitterballen rasanya mirip dengan kroket. Bentuknya pun juga mirip dengan kroket yakni bola-bola, namun ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan kroket. Jika kroket kebanyakan dibuat dengan kentang tumbuk, bitterballen dibuat dengan tepung terigu. Hal lain yang membuat bitterballen sama dengan kroket adalah sama-sama terdapat isian di dalamnya. Bitterballen dapat diisi dengan isian bercita rasa manis seperti mesis, selai dan gula. Namun bisa juga diisi dengan bahan-bahan masakan gurih seperti daging cincang, bayam, keju dan banyak lagi. Karena bentuk bitterbalen yang kecil, bitterballen lebih cocok dijadikan sebagai camilan soreemani dengan teh hangat.

Poffertjes

Poffertjes sering dikatakan panekuk Belanda. Walau begitu, camilan mirip panekuk ini bentuknya lebih kecil dan tebal. Ketebalannya dikarenakan poffertjes diisi dengan berbagai isian sama seperti bitterballen. Isiannya berupa mesis, selai, keju hingga daging-dagingan. Jika bitterballen disantap sebagai camilan sore, poffertjes cocok menjadi salah satu menu sarapan ditemani dengan segelas orange juice segar.

Speculaas

Biskuit asal Belanda ini telah banyak diproduksi di pasaran. Namanya Speculaas yang merupakan salah satu kue khas Belanda. Tak seperti biskuit pada umumnya, speculaas kaya akan rasa rempah yang didominasi dengan jahe dan kayu manis. Kue ini biasa disajikan saat Natal. Jahe dan kayu manis yang bercita rasa tajam berfungsi untuk menghangatkan diri di musim dingin benua Eropa.

Panettone

Sama seperti dengan speculaas, panettone juga merupakan kue khas yang dihidangkan saat Natal tiba. Bentuknya seperti kue bolu. Sekali lirik pun Anda pasti langsung meng-oh panjang karena memang kue satu ini sering dijumpai. Sebenarnya, panettone datang dari Italia namun dikenalkan oleh masyarakat Indonesia oleh Belanda.

Sekian kuliner peninggalan Belanda yang masih sering kita nikmati di Indonesia. Semoga ke depannya, para food lovers Indonesia bisa membuat fushion menggabungkan kuliner Belanda dengan kuliner khas Indonesia yang dapat menciptakan hidangan fushion menggugah selera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun