Peristiwa bersejarah banyak terjadi di bulan Juni. Pada tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila. Satu hari berikutnya, pahlawan nasional Tan Malaka lahir pada tanggal 2 Juni. Presiden Soekarno lahir pada tanggal 6 Juni. Pada tanggal 8 Juni, merupakan hari lahir presiden RI ke-2 Soeharto.
Pada tanggal 21 Juni 1921 terdapat peristiwa bersejarah dalam dunia pendidikan. Berdirinya Sekolah Rakyat di Semarang yang dipimpin oleh Tan Malaka merupakan awal berdirinya pendidikan formal. Sekolah yang merangkul kaum buruh untuk memperoleh pendidikan. Eksistensi Sekolah Rakyat kian meredup, menuntun Suwardi Suryaningrat mendirikan Taman Siswa pada 3 Juli 1922 di Yogyakarta.
Pendidikan selayaknya air yang mampu membelah batu yang keras. Tetesan yang dianggap tidak memiliki kekuatan, dipandang sebelah mata. Pendidikan membuka cara pandang dan berfikir. Mengutip kata-kata Tan Malaka, "tujuan pendidikan itu mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan, serta memperhalus perasaan." Menurut Ki Hajar Dewantara, "tujuan pendidikan itu memerdekakan manusia kearah kebudayaan, sehingga selamatlah raganya bahagialah jiwanya."
Pendidikan menuntun pribadi manusia untuk memahami setiap proses sosial. Menciptakan kepekaan sosial di masyarakat yang terus berkembang dan berubah. Membaca setiap gejala alam yang terjadi di bumi. Masalah sosial tidak pernah lepas dari gejala alam.
Pendidikan yang berbasis kebudayaan yang menuntun kemerdekaan untuk memilih kehendak siswanya sendiri. Memberikan ruang yang baik kepada siswanya untuk lebih peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
Konflik sosial terjadi sepanjang waktu dan terkadang menyangkut peristiwa sejarah. Pada tanggal 22 Juni terdapat peristiwa bersejarah mengenai Piagam Jakarta. Pengesahan akan susunan ideologi negara bernama Pancasila. Menengok kembali, pada tanggal 1 Juni masih menciptakan polemik mengenai hari Lahir Pancasila. Padahal, simpulan yang disebutkan kata "Pancasila".
Susunan setiap sila dalam Pancasila yang disepakati dalam UUD 1945 berbeda dengan Piagam Jakarta. Perbedaan ini bertujuan untuk menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Simbol yang hendak dicapai dalam pita burung Garuda adalah "Bhinneka tunggal Ika." Perbedaan yang saling merangkul inilah suatu keindahan yang diharapkan oleh setiap manusia.
Jejak peristiwa bulan Juni di atas, setidaknya mengingatkan akan pentingnya memahami setiap proses berdirinya suatu negara. Memahami setiap hal yang perlu diperhatikan dalam memilih informasi yang diperoleh. Mendengar setiap informasi, melihat setiap peristiwa dengan menggunakan hati nurani untuk diolah dalam pikiran dan tindakan.
Semoga bermanfaat...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H