Mohon tunggu...
Ahmad Rosyid
Ahmad Rosyid Mohon Tunggu... Guru - Pengajar di SMP swasta Blitar

Membaca dan menulis adalah cara terbaik menuangkan ekspresi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Alam

10 Juni 2022   23:16 Diperbarui: 10 Juni 2022   23:45 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senyum menyapa
Pada hati yang hampa
Menebak langkah kaki
Pada jalan yang mendaki

Setumpuk sampah
Membunuh jiwa tanpa arah
Setumpuk hati
Dengan rasa tersakiti

Keindahan yang mulai sirna
Pada pandangan pertama
Menerka setiap tanya
Pada peristiwa yang meninggalkan cerita

Alam yang selayaknya tampak indah
Tertimbun oleh gundukan sampah
Meninggalkan bau busuk
Yang sangat menusuk

Sungai mulai tercemar
Akar pohon mulai mati
Tiada bunga yang mau mekar
Pada kepedulian yang nyaris mati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun