Mohon tunggu...
Ahmidal yauzar
Ahmidal yauzar Mohon Tunggu... Freelancer - Who?

Menulislah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dibalik Kemegahan Vihara Maitreya Cemara Asri dan Makna Lampion Pada Perayaan Imlek

22 Januari 2025   23:21 Diperbarui: 22 Januari 2025   23:23 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Lampion berwarna warni hiasi Vihara Maitreya Cemara Asri menjelang perayaan imlek/ Foto : Ahmidal Yauzar)

Pancaran lampion dengan berbagai macam warna bertuliskan aksara tionghoa bermakna bahagia dan suka cita menggantung di balik kemegahan Vihara Maitreya yang berdiri tegak di Komplek Cemara Asri, Jalan Cemara Asri Boulevard Raya, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, Sumatera Utara.

Saat berkunjung pada Rabu, (22/01/2025) sore, sejumlah persiapan sudah dilakukan, mulai dari pemasangan ribuan lampion, pemasangan papan harapan berukuran 11 meter, hingga dekorasi bertemakan tahun shio ular kayu menghiasi Vihara Maitreya.

Lampion-lampion ini pertanda jika perayaan imlek tinggal menghitung hari. Setiap tahunnya, Vihara Maitreya ini menjadi pusat ibadah yang dikunjungi ribuan umat tionghoa di berbagai daerah mulai dari dalam negeri maupun luar negeri.

(Lampion bertuliskan aksara tionghoa/ Foto : Ahmidal Yauzar)
(Lampion bertuliskan aksara tionghoa/ Foto : Ahmidal Yauzar)

Di malam hari, lampion-lampion itu memancarkan cahaya dengan beragam warna yang membuat aura perayaan imlek di Vihara Maitreya Cemara Asri kian berasa.

Tidak sedikit pula, para pengunjung yang datang terlihat mengabadikan momen indah dengan berswafoto di bawah lampion-lampion itu.

Dicky Paskarianto, perwakilan pengurus Vihara Maitreya Cemara Asri menjelaskan ada beberapa rangkaian yang bakal digelar saat perayaan imlek pada 29 Januari 2025 mendatang, diantaranya prosesi ibadah bagi umat budha yang akan berlangsung selama lima hari.

Lalu disusul pembukaan wisata religi di Vihara Meitreya bagi masyarakat umum dan berbagai pagelaran hingga bazar vegetarian turut menyemarakkan moment imlek.

"Kalau setiap tahunnya itu yang paling ditunggu di vihara ini moment gerbangnya, karena dekorasinya pasti berubah terus. Jadi buat masyarakat pantau teruslah," ujarnya sembari tersenyum.

Bagi umat budha, lampion bermakna sebagai simbol penerangan. Tak heran saat perayaan imlek, lampion-lampion banyak ditemui terpajang di tempat ibadah, rumah, jalan, perkantoran bahkan di pusat perbelanjaan yang mencerminkan warisan budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun