Bahasa Indonesia adalah salah satu bahasa yang memiliki sejarah cukup panjang dalam pembentukannya, baik lisan maupun dalam bahasa tulisnya. Bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu yang sudah berada di Nusantara sejak zaman krajaan-krajaan di Nusantara. Menurut Arifin (2008:5) bukti bahasa melayu digunakan di nusantara, dengan ditemukanya berbagai batu tulis kuno di nusantara, seperti prasasti kedukan di Palembang, prasasti talang tuo di Palembang, prasasti kota kapur di Banka Barat dan masih banyak lainnya. Bahasa Indonesia memiliki fungsi dalam segala bidang, baik sosial, budaya, pendidikan dan Ilmu Pengetahuan. Peranan bahasa Indonesia sebagai pengatar dan penghubung di masyarakat sangat penting, sehingga masyarakat kita mampu mengembangkan pemikiran dan ide-ide dengan baik. Sastra Indonesia memiliki hubungan yang erat dengan sejarah, kedudukan, dan fungsi bahasa Indonesia. Berikut adalah penjelasannya:
1. Sejarah
Sastra Indonesia telah berkembang seiring dengan perjalanan sejarah bangsa. Sejak zaman kesultanan hingga masa kolonial, karya sastra sering mencerminkan konteks sosial dan politik saat itu. Dalam periode awal, sastra banyak dipengaruhi oleh tradisi lisan, seperti hikayat dan pantun, sebelum berkembang menjadi bentuk tulisan. Setelah kemerdekaan, sastra semakin beragam dengan munculnya berbagai genre dan aliran, mencerminkan dinamika masyarakat Indonesia.
2. Kedudukan
Kedudukan sastra dalam bahasa Indonesia sangat signifikan. Sebagai salah satu bentuk ekspresi seni, sastra menempatkan bahasa sebagai medium utama. Karya-karya sastra membantu mempopulerkan dan memstandarkan bahasa Indonesia di berbagai kalangan, termasuk di kalangan akademis. Selain itu, sastra juga berfungsi sebagai wadah bagi penulis untuk bereksplorasi dalam penggunaan bahasa, sehingga memberikan kontribusi terhadap perkembangan dan kekayaan kosakata serta gaya bahasa Indonesia.
3. Fungsi
Sastra Indonesia memiliki beberapa fungsi penting dalam masyarakat:
- Ekspresi Budaya: Sastra mencerminkan keanekaragaman budaya Indonesia dan menjadi sarana untuk melestarikannya.
- Pendidikan: Karya sastra sering digunakan sebagai alat pembelajaran, menanamkan nilai-nilai moral dan etika.
- Refleksi Sosial: Sastra berfungsi sebagai kritik sosial, menyoroti isu-isu yang relevan dalam masyarakat.
- Hiburan: Sastra juga menyediakan hiburan bagi pembaca, memberikan pengalaman emosional yang mendalam.
- Identitas Nasional: Melalui karya-karya sastra, penulis sering mengekspresikan rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap budaya Indonesia.
Dengan demikian, sastra Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai karya seni, tetapi juga berkontribusi pada perkembangan bahasa, pendidikan, dan identitas nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H