Mohon tunggu...
Ahmed Tsar Blenzinky
Ahmed Tsar Blenzinky Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger | Content Creator | Sagitarius

Co-Founder BRid (Blogger Reporter Indonesia) | Sekarang Lebih Aktif di https://ahmedtsar.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kekuatan Novel Dan Brown

4 Desember 2009   08:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:04 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Minggu kemarin, selama hampir 7 hari, aku membaca dua novel e-book karya Dan Brown (DB). Deception Point / Titik Muslihat (TM) dan Angels & Demons / Malaikat & Iblis (MI). sayangnya, novel TM tidak sampai habis aku baca karena halaman novel itu tidak sampai habis. Sebaliknya, untuk novel MI, tuntas saya baca (untuk ini, saya berterimakasih kepada para pembuat dan penyebar dokumen atau buku gratisan termasuk dua novel e-book yang ada di www.scribd.com).
Kesan kedua yang aku dapat pertama kali setelah membaca dua novel ini adalah DB banyak menyajikan berbagai fakta (?) baru mengenai politik konspirasi di Gedung Putih Amerika beserta dua institusi, yaitu NASA dan NRO (TM) dan mengenai kekristenan beserta institusi gereja dan kepausan Roma (MI). Kesan pertama juga tentang berbagai fakta (?) baru mengenai kekristenan beserta institusi gereja dan kepausan Roma, saya dapatkan ketika membaca novel e-book Da Vinci Code (DVC).
Kesan kedua (dan ini menurut saya merupakan kekuatan DB dalam tiga novel TM, MI dan DVC) adalah latar belakang waktu dalam penuturan kisahnya sampai tamat. Bayangkan, novel setebal lebih dari 500 halaman (baik novel TM, MI dan DVC) hanya menceritakan kisah dalam waktu 24 jam lebih sedikit. Dengan kalimat lain, kejadian dalam novel TM, MI dan DVC diselesaikan oleh DB dalam waktu kurang dari 2 hari dan membutuhkan lebih dari 1 rim kertas untuk menamatkan ceita.
Berikut kesamaan alur waktu dalam novel TM, MI dan DVC, walaupun tidak sama benar:
1.    Pagi, menjelang siang dan tengah hari : awal konflik serta pengenalan karakter
2.    menjelang sore, petang dan menjelang malam : klimaks atau komplikasi masalah
3.    tengah malam, menjelang pagi dan fajar : akhir penyelesaian masalah

selama ini, sepanjang novel-novel yang saya baca, tidak ada ciri khas sebagaimana alur waktu cerita dalam berbagai novel DB. Anda menemukannya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun