[caption id="attachment_136068" align="aligncenter" width="454" caption="ilustrasi (sumber: definitelyfilipino.com)"][/caption]
Dua hari lalu, saya mendengar suatu diskusi di salah satu radio swasta Jakarta tentang pendaki social (social climber). Diskusi dimulai dengan pertanyaan pemicu: “apakah menjadi pendaki sosial itu baik atau buruk?” banyak komentar yang datang dari para pendengar tentang sisi negatif dan positif pendaki sosial, diantaranya banyak yang meng-judge. Di tengah-temgah diskusi, penyiar mengkoreksi “hei, diskusi pendaki sosial ini bukan tentang sisi benar atau salahnya tapi tentang baik atau buruknya. Jadi tolong bedakan. Dengan kata lain, seandainya kalian menjadi pendaki sosial, apakah itu baik atau buruj bagi kalian?”
Komentar-komentar yang datang berikutnya tetap saja ada yang beberapa setengah mencela. Diantaranya, “pendaki sosial itu sama saja dengan Orang Kaya Baru (OKB). Nah, orang yang menjadi pendaki sosial rata-rata menjadi penjilat di lingkungan barunya.” “Wah, diskusi tambah menarik nih,” menurut saya. Ini yang membuat saya akhirnya mencari “apa sih social climbing itu” di internet.
Baik Bagi Kesehatan
Menurut Wikipedia, social climber adalah “someone who seeks social prominence….. one who has suddenly risen to a higher economic status but has not gained the social acceptance of others in that class,” Kurang lebih terjemahannya: seseorang yang ingin menonjol di lingkungan sosial barunya karena ia baru saja naik status namun belum mendapat penerimaan sosial dari orang-orang di lingkungan barunya. Lanjutnya, benar social climber disebut sebai Orang Kaya Baru (OKB atau parvenu). Tetapi tidak untuk penjilat.
Malah sebaliknya, sebuah penelitian yang dipublikasikan di laman Berita BBC, The Telegraph dan dailymail tertanggal12 Juli 2011 menyebutkan bahwa menjadi social climber akan mengurangi resiko tekanan darah tinggi, serangan jantung dan tentunya Stroke. Menurut Para ilmuwan dari Institut Karolinska di Stockholm yang meneliti latar belakang dan catatan medis dari 12.030 orang yang lahir antara 1926 dan 1958, menyimpulkan: sebanyak 42 % dari mereka yang diteliti memiliki tekanan darah tinggi (yang memicu penyakit jantung dan Stroke) karena mereka tinggal di kelompok sosial yang miskin. Artinya apa? Mereka yang sisanya (58 %) tidak memiliki tekanan darah tinggi karena mereka tinggal di lingkungan sosial yang kaya.
Tidak hanya itu, penelitian yang dipublikasikan Journal of Epidemiology and Community Health juga menunjukkan: orang-orang yang berusaha menaikkan status sosialnya akan mengurangi resiko hipertensi daripada sebagian orang yang turun statusnya. Menurut salah-satu penelitinya: “Hal ini bias saja terjadi karena orang yang baru saja naik statusnya akan berusaha mengambil kebiasaan sehat sesuai dengan lingkungan barunya,” kutip telegraph.co.uk.
9 Cara Menjadi Pendaki Sosial
Nah bagaimana, menjadi pendaki sosial baik bukan bagi kesehatan jiwa yang berdampak pada kesehatan raga? Kalau begitu lakukanlah 9 cara bila Anda mau menjadi pendaki sosial (kutipan berasal dari independent.co.uk):
- Menjadi peserta pelatihan menjadi kaya
Ya ikutlah pelatihan motivasi sekaligus amalannya menjadi kaya di (misalnya) Tung Desem Waringin, Mario Teguh, Andi Gunawan (Menjadi kaya melalui teknik hipnoterapi) dan para motivator lainnya.
- Pindah segera ke lingkungan baru
Beli properti apartemen atau rumah cluster sudah wajar saat ini di Indonesia. Maka dari itu mengapa tidak segera pindah ke para tetangga yang mempunyaio kebiasaan sehat di berbagai apartemen atau perumahan cluster.
- Praktekkan ilmu menjadi kaya
Setelah sudah pindah, praktekkan ilmu yang didapat dari para motivator kepercayaan anda. Misal, jual beli properti dan lain-lain.
- Fokus pada satu pekerjaan saja
Maksudnya, konsentrasikan pekerjaan pada apa yang membuat anda tertarik. Lalu bayarlah, beberapa konsultan yang mahir di bidang yang anda tertarik untuk menasehati anda. Bagaimana denga pekerjaan yang lain? Delegasikan kepada orang yang anda percaya lalu bayar mereka.
- Pertahankan perbuatan baik
Tujuannya jelas supaya anda tidak serakah. Serakah adalah lobang jebakan bagi anda untuk turun status kembali.
- Sewa lah berbagai hal kelas 1 ketika anda bepergian
Ya tujuannya adalah supaya anda dinilai baik oleh lingkungan baru anda untuk langkah selanjutnya.
- Jangan malu untuk bertanya
Maksud dari poin 6 adalah langkah ini, bertanyalah ke para tetangga bagaimana “mempertahankan kekayaan” dengan cara bijak.
- Berlibur berarti mencari jaringan perkawanan
Jangan cari jaringan perkawanan di berbagai media sosial di Internet, berliburlah di kapal pesiar (misalnya) yang disana banyak orang kaya dan lain-lain.
Jadi di hari kesehatan jiwa ini, segeralah menjadi pendaki sosial….
Data dan fakta dari berbagai sumber.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H