Mohon tunggu...
Ahmed Tsar Blenzinky
Ahmed Tsar Blenzinky Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger | Content Creator | Sagitarius

Co-Founder BRid (Blogger Reporter Indonesia) | Sekarang Lebih Aktif di https://ahmedtsar.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Latah: Eh Kon….ciii

27 Oktober 2010   02:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:04 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pada suatu ketika, di acara reunian. Eh tuh tukang somay. Gw laper nih. Yuk pada makan somay!” ajak si A kepada teman-teman sealumni. Karena hampir seharian mengobrol sana-sini tentang indahnya masa lalu, mereka akhirnya memutuskan makan somay menjelang sore. Beranjaklah si A sebagai sponsor utama untuk memesan Somay. Karena abang somay berada di jalan kampung depan rumah tempat reunian, maka berteriaklah si A dari teras yang berpagar.

ilustrasi (sumber: nixcomix.com)

“Bang, somaynya sepuluh piring (jari kedua tangan si A tak mau ketinggalan, ikut menjadi alat peraga). Buat saya, Somay lima, telurnya dua (lagi asyik-asyiknya memesan, tiba-tiba temannya ada yang iseng, punggung si A dipegang bermaksud menggagetkan, dan berhasil) biji Kon…ciinya lima, Bebeknya empat (mungkin si A bermaksud menyebut Kol dan Pare, tapi karena kaget, akhirnya dia menyebut dua alat kelamin berbahasa prokem)”.

Tiba-tiba waktu seakan berhenti sejenak (bayangkan, waktu berhenti seperti adegan berantem di film Matrix). Dalam berhentinya waktu itu, si A baru sadar barusan dia keliru ngomong, berteriak lagi. Begitu pula yang mendengarnya, Abang Somay termasuk orang-orang yang lalu-lalang di jalan kampung tersebut. (Duarr, waktu yang bekupun akhirnya mencair) alhasil, muka mereka yang jadi pelaku dan saksi terperangah dan memerah malu. Sebelum mata para saksi menghakimi pelaku, si A sontak kabur kembali ke dalam rumah. Singkat cerita, akhirnya mereka berhasil juga beramai-ramai membeli Somay (kejadian nyata seorang teman dengan sedikit modifikasi cerita).

Latah

Ya benar, cerita tersebut menggambarkan si A menderita latah. Apa itu latah? Dari segi definisi, latah adalah sakit saraf (“wuih, seramnya”) dengan suka meniru-niru perbuatan atau ucapan orang lain (peranti KBBI). Atau, suatu kondisi gugup yang bercirikan berperilaku meniru secara aneh di luar kemauan dan kemampuan diri si pelaku, biasanya meniru berbagai ucapan porno dan tindakan asosial dan amoral (peranti kamus definisi Ebta Setiawan).

Menurut Wikipedia edisi berbahasa Inggris, latah termasuk sindrome (suatu pola dari gejala yang mengindikasikan suatu penyakit) suatu budaya tertentu, khususnya budaya Asia Tenggara. Lengkapnya, latah merupakan suatu kondisi sindrom yang dipicu reflek menggagetkan pada pelaku latah. Penyakit latah setidaknya ada empat gejala (atau dapat juga dikatakan empat bentuk).

Pertama, echopraxia. Yakni, tindakan peniruan atau pengulangan perilaku orang lain yang dilakukan pelaku latah di luar kemauannya. Kedua, echolalia. Yaitu pengulangan atau peniruan ucapan pelaku latah di luar kemauannya. Ketiga, coprolalia. Yakni, ucapan spontanitas berbentuk kata-kata atau frase cabul dan tabu sosial. Terakhir, perilaku otomatisasi. Yaitu tindakan peniruan atau pengulangan perilaku pelaku latah di luar kemauannya karena perintah dari orang lain. Seperti yang dijelaskan pada paragraf sebelumnya, keempat bentuk latah tersebut bisa tersambung antara satu dengan yang lainnya ataupun terpisah.

Apakah latah menular? Pertanyaan ini terus mengawang di benak saya semenjak mengenal dan mendengar penyakit latah ini. Konon katanya menurut yang saya dengar, jangan meledek pelaku latah, nanti akan tertular. Percayakah Anda? Terlepas dari percaya nggak percaya, menurut saya, janganlah meledek pelaku latah. Walaupun memang hasilnya terkesan lucu, tetapi tetap saja tidak dibenarkan.

Menurut teori psikologi, latah dapat menular bila seseorang ingin mencari perhatian dari orang-orang sekitarnya. Dengan kalimat lain, latah merupakan alat perhatian agar seseorang tersebut dianggap “gaul” (condition theory). Lebih jauh, condition theory juga dapat dikatakan sebagai penyebab mengapa latah terjadi pada seseorang.

Penyebab latah lainnya adalah adanya dorongan yang tidak terkendali untuk mengatakan atau melakukan sesuatu (struggle theory). Dengan kalimat lain, latah menurut penyebab ini adalah suatu motif irasional dari pesan yang tersembunyi. Ada satu lagi penyebab penyakit latah, yaitu karena kegelisahan akut seseorang terhadap orang yang disekitarnya yang berlaku otoriter (anxiety theory). Dengan kalimat lain, latah menurut penyebab ini adalah suatu emosi yang terpendam. Karena sudah tidak tahan, maka emosi yang terpendam itu tanpa sadar keluar berupa latah.

Terapi Manajemen

Terakhir, apakah latah dapat disembuhkan? Karena termasuk penyakit mental-psikologis, maka latah dapat diobati dengan terapi manajemen. Terapi manajemen mengandaikan pelaku latah secara berkala melakukan teknik relaksasi. Teknik relaksasi ini berguna untuk membalikkan atau mengurangi kebiasaan latah. Bentuk teknik relaksasi itu bermacam-macam tergantung kepercayaan pelaku latah. Pelaku dapat melakukan secara berkala olahraga, yoga, meditasi, latihan konsentrasi, puasa serta berbagai cara religius. Akan tetapi yang perlu diingat, teknik relaksasi tersebut haruslah mendapat dukungan positif dari keluarga atau orang-orang sekitar.

sumber:

1

2

3

4

5

6

7

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun