Tanjungrejo, Sukoharjo (6/7/2023). Bank Sampah merupakan sebuah sistem pengelolaan limbah yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat yang mengajarkan bahwa setiap jenis sampah memiliki nilai ekonomi yang dapat dimanfaatkan kembali. Disamping itu, Bank Sampah memiliki model operasional yang terstruktur yaitu para masyarakat mengumpulkan, memilah, dan mengolah sampah sesuai dengan jenisnya yang kemudian sampah-sampah tersebut diolah menjadi bahan daur ulang. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam Bank Sampah memiliki peran yang sangat penting didalamnya. Masyarakat diajak untuk mendaur ulang sampah di rumah, memilahnya sesuai jenis, dan mengantarkannya ke Bank Sampah setempat. Kesadaran lingkungan dan pemahaman mengenai pentingnya pengelolaan limbah secara benar menjadi landasan partisipasi ini.
 Desa Tanjungrejo, Kecamatan Nguter memiliki Bank Sampah 'Si Kumbang Jantan" yang terletak di RT03/RW05 dimana Bank Sampah tersebut masih memiliki produk hasil sampah yang nilai jualnya masih kurang maksimal. Selain itu, minimnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya digitalisasi desa dapat menjadi penghambat dalam memanfaatkan potensi teknologi untuk meningkatkan hasil produk pengelolaan sampah tersebut. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Bank Sampah dan untuk mengoptimalkan produk hasil pengelolaan sampah tersebut agar dapat menciptakan peluang ekonomi dan merangsang pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat lokal  maka Mahasiswa Tim II KKN Undip Desa Tanjungrejo memberikan pendampingan terhadap Kader Bank Sampah setempat " Si Kumbang Jantan" terkait bagaimana cara mengelola sampah yang baik dan menciptakan produk-produk yang ramah lingkungan. Program pendampingan ini dilaksanakan pada 6 Agustus 2023 pada pukul 10.00-13.00 WIB, yang didalamnya berisikan pendampingan dan pelatihan terkait cara memanfaatkan platform pemasaran digital seperti Shopee dengan tujuan agar produk-produk hasil pengelolaan sampah ini dapat dikenal oleh lebih banyak orang. Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan program kerja pendampingan ini antara lain membantu menciptakan akun dan toko di shopee, membuat profil toko yang menarik, cara mengunggah produk dengan deskripsi yang jelas dan gambar yang menarik, cara memilih jasa pengiriman yang tepat dan menggunakan fitur chat pada aplikasi Shopee untuk berkomunikasi dengan pembeli potensial, dan melatih keterampilan bisnis mereka.
Program pendampingan ini membawa dampak yang signifikan pada kemampuan kader Bank Sampah. Mereka tidak hanya memiliki pemahaman lebih dalam tentang pemasaran digital, tetapi juga merasa lebih percaya diri dalam menjual produk hasil pengelolaan sampah melalui platform Shopee.
Pendampingan kader Bank Sampah dalam strategi pemasaran digital di Shopee adalah langkah maju dalam memaksimalkan potensi Bank Sampah sebagai entitas yang berperan dalam pengurangan limbah dan pelestarian lingkungan. Dengan pemahaman yang ditingkatkan tentang pemasaran digital, kader-kader ini tidak hanya mengangkat kemampuan bisnis mereka, tetapi juga menyebarkan pesan tentang perlunya perubahan perilaku terhadap limbah.
Dengan adanya program pendampingan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat yang belum merata terkait pengelolaan sampah, menciptakan lingkungan yang lebih bersih, mengurangi dampak negatif yang dihasilkan dari penumpukan sampah, dan pemberdayaan ekonomi lokal. Disamping itu, diharapkan Bank Sampah menjadi wadah yang mengilhami dan memberikan jalan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Dengan dukungan dan partisipasi semua pihak, Bank Sampah bisa menjadi salah satu pilar utama dalam menjaga kelestarian bumi kita.
Â
Penulis : Khairunnisa Salsabila/ Program Studi S1 Psikologi Fakultas Psikologi KKN UNDIP TIM II 2022/2023 Desa Tanjungrejo; Kecamatan Nguter; Sukoharjo
Â