Mohon tunggu...
AHMAT NURDIN
AHMAT NURDIN Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Organisasi dan komunitas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wakil Ketua MPR RI: Sekolah Virtual Kebangsaan LDII Jadi Program Solutif Atasi Permasalahan Bangsa

23 November 2024   12:00 Diperbarui: 23 November 2024   12:03 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebagai tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) antara MPR RI dan DPP LDII pada September lalu, LDII menyelenggarakan Sekolah Virtual Kebangsaan Seri I bersama MPR RI. Foto: LINES. 

Jakarta(23/11)-DPP LDII menyelenggarakan Sekolah Virtual Kebangsaan Seri I bersama MPR RI. Kegiatan itu digelar secara hybrid, pada Sabtu (23/11), di Gedung DPP LDII, Jakarta. Kegiatan yang diikuti sekitar 410 studio mini di seluruh Indonesia itu merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara MPR RI dan DPP LDII pada September lalu.

Melalui kegiatan ini, DPP LDII berharap akan menciptakan gennerasi yang tidak hanya memahami nilai-nilai kebangsaan tetapi juga mampu menghidupkan semangat kebangsaan dalam etiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Membacakan sambutan tertulis Wakil Ketua MPR RI Kahar Muzakir, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Singgih Januratmoko mengungkapkan, program Sekolah Virtual Kebangsaan yang diinisiasi oleh DPP LDII sangat relevan untuk menanamkan semangat kebangsaan. "Terutama mengingat kemajemukan bangsa Indonesia yang disebabkan perbedaan latar belakang budaya dan kondisi geografis", jelasnya.

Ketua Umum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso mengungkapkan, Sekolah Virtual Kebangsaan merupakan wujud tanggung jawab LDII sebagai salah satuelemen nak bangsa untuk membantu pemerintah dalam membangkitkan dan memperkuat Kembali semangat nasionalisme dan untuk memperdalam wawasan kebangsaan.  "Kami yakin bahwa upaya ini menjadi syarat mutlak bagi keberlangsungan kehidupan kita sebagai sebbuah bangsa di masa depan dengan dasar empat pilar kebangsaan," lanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun