Kesehatan Nasional yang jatuh pada 12 November 2024, Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) Provinsi Lampung mengadakan bakti sosial kesehatan. Baksos yang dilaksanakan di Perguruan Tri Sukses, Natar Lampung Selatan tersebut berupa sosialisasi "Scabies dan Upaya Pencegahannya" bagi siswa-siswi SMP, SMA, dan SMK di perguruan tersebut.
Natar(11/11) - Menyambut Hari
Masih dalam rangkaian Bakti Sosial Kesehatan, pada hari yang sama telah dilaksanakan Sosialisasi Kesehatan Reproduksi bagi usia pranikah di Pondok Pesantren Nurul Huda, Sosialisasi gizi seimbang pada 29 Oktober 2024 di Rajabasa dan 04 November di Kemiling. Ketua DPW LDII Provinsi Lampung yang juga hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa bakti sosial kesehatan secara serentak dilaksanakan pada bulan ini dalam menyambut Hari Kesehatan Nasional 2024.
"Kegiatan bakti sosial kesehatan merupakan bentuk amar ma'ruf bil hal yang bisa kami laksanakan dalam rangka mewujudkan 8 bidang pengabdian LDII untuk bangsa", ungkap Aditya yg juga Dokter Fungsional pada Laboratorium Kesehatan Daerah Lampung itu.
Melalui kegiatan ini, Aditya berharap siswa-siswi mendapatkan edukasi mengenai definisi, gejala, pengobatan, dan mengetahui cara mencegah wabah scabies. "scabies merupakan salah satu penyakit menular terutama di tempat-tempat dengan penghuni yang padat, seperti sekolah dan pondok pesantren, sehingga penting bagi anak-anak untuk paham dan mengerti karakteristik penyakit tersebut", ujar Aditya.
Dalam pemaparannya, dr. Eny Suhesti menyampaikan scabies merupakan infeksi kulit akibat tungau, dengan gejala gatal pad smalam hari, adanya bintil atau borok pada bagian kulit tertentu, dan biasanya menyernag pada sekelompok orang dalam keluarga, asrama, atau pondokan. Ia juga mengajak kepada siswa-siswi perguruan Tri Sukses untuk menjaga kebersihan diri pakaian dan lingkungan, menghindari kontak fisik dalam waktu yang lama, tidak menggunakan pakaian secara bergantian, dan memisahkan pakaian yg bersih dan kotor.
"Jika sudah terjangkit scabies, maka yang dapat dilakukan antara lain, memilih obat yang efektif, semua anggota keluarga dan kontak terdekat harus di terapi secara bersamaan, serta semua pakaian, sarung bantal, handuk, dan seprai yang digunakan sebelumnya harus dicuci dengan air panas > 500C dan dikeringkan pada suhu panas", ungkap dr. Eny.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H