Mohon tunggu...
AHMAT NURDIN
AHMAT NURDIN Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Organisasi dan komunitas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

DPP LDII Ajak Generasi Muda Definisikan Ulang Pahlawan dengan Menjadi Manfaat bagi Lingkungan

10 November 2024   16:09 Diperbarui: 10 November 2024   16:41 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua DPW LDII Provinsi Lampung, dr. H. M. Aditya, M. Biomed. saat pencanangan gerakan tanam pohon.

Jakarta (10/11). Hari Pahlawan Nasional diperingati setiap 10 November. Tanggal tersebut merupakan awal mula pecahnya pertempuran Surabaya pada 10 November 1945. Kejadian ini merujuk pada perlawanan rakyat Surabaya terhadap tentara Inggris dan Belanda. Kejadian ini merupakan bagian dari revolusi nasional Indonesia.

Ketua DPP LDII Singgih Tri Sulistiyono menilai, momentum ini hendaknya digunakan sebagai refleksi untuk mensyukuri kemerdekaan yang diperjuangkan pendahulu. Ia juga mendorong generasi muda meningkatkan kontribusi positif untuk perubahan sosial dan kemanusiaan. Baik itu secara nasional, maupun di kancah global.

Singgih, yang juga Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro itu menilai, di era modern ini, definisi tentang "pahlawan" telah mengalami perubahan signifikan. Di zaman dahulu, pahlawan sering kali dikaitkan dengan perjuangan fisik. Terutama, dalam konteks peperangan, perlawanan terhadap penjajahan, mempertahankan kemerdekaan dan ideologi bangsa. Namun, di zaman sekarang, definisi pahlawan jauh lebih luas dan lebih kompleks.

"Sekarang ini definisi pahlawan lebih luas, yaitu seseorang yang bisa memberikan kontribusi secara signifikan dalam bidang kehidupan. Baik itu sosial, ekonomi, lingkungan, pendidikan dan sebagainya. Nilai-nilai yang bisa diperjuangkan oleh orang yang dipandang sebagai pahlawan adalah nilai-nilai yang lebih universal," ujarnya.

Sulit untuk menentukan siapa yang layak dianggap sebagai pahlawan di zaman ini. Terutama, karena peran pahlawan itu sendiri lebih bersifat kontekstual dan kompleks. Namun, merujuk pada ajaran dalam Islam, Singgih mengungkapkan, sebaik-baiknya manusia adalah orang yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain.

"Pahlawan zaman sekarang adalah mereka yang memberi manfaat positif bagi masyarakat, baik dalam bidang ekonomi, politik, pendidikan, kesehatan, keamanan maupun keadilan sosial. Pahlawan masa kini adalah mereka yang memiliki dedikasi, keberanian, dan kemampuan untuk menegakkan kebenaran serta menegakkan keadilan bagi orang banyak," ujarnya.

Singgih berharap agar generasi muda saat ini bisa meneladani para pahlawan. Baik mereka yang berjuang di masa penjajahan, perjuangan kemerdekaan, maupun pahlawan nasional yang mempertahankan ideologi negara dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menurutnya, salah satu cara meneladani semangat perjuangan para pahlawan adalah dengan memahami nilai-nilai kepahlawanan yang ada pada diri para pejuang masa lalu. Singgih mengatakan, nilai-nilai yang dapat dipelajari dari pahlawan zaman dulu antara lain adalah keberanian, rela berkorban, kejujuran, integritas, serta semangat berjuang untuk sesama, toleransi, dan keadilan sosial.

"Nilai-nilai ini dapat dipelajari melalui biografi para pahlawan dan cerita-cerita kepahlawanan yang diwariskan dari generasi ke generasi," ujarnya.

Sejarawan maritim itu juga mendorong anak muda berperan aktif dalam kehidupan sosial, serta menghadapi masalah global. Dunia saat ini sedang menghadapi berbagai krisis besar, seperti krisis lingkungan, krisis energi, krisis moralitas, krisis keadilan, hingga krisis kebudayaan lokal yang semakin tergerus oleh budaya global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun