Bandar Lampung (06/10). DPD LDII Bandar Lampung menghelat Pengajian Khusus Usia Remaja, dengan tema "Penanaman 29 Karakter Luhur". Acara itu dilaksanakan di Masjid Baitul Halim, Bandar Lampung, pada Minggu (06/10).
Ketua DPD LDII Bandar Lampung, Yaumil Khair menyampaikan, pengajian khusus usia remaja rutin dilaksanakan etiap bulannya di tingkat kota. "Selain diadakan di tingkat kota, pembinaan terhadap generus usia remaja juga rutin dilaksanakan di tingkat PC dan PAC, berkisar tiga hingga 5 kali sepekan", ujarnya.
Sekretaris II FKUB Kota Bandar Lampung itu juga menjelaskan, fokus pembinaan generasi muda LDII tahun ini adalah penanaman 29 karakter luhur, dimana pada bulan ini mengenai karakter peduli. "Kita ingin, meski arus globalisasi yang begitu deras dengan adanya perkembangan teknologi yang menyebabkan manusia semakin individualis, generus kita tetap memiliki karakter peduli", imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, pemateri pengajian, Ustadz Sudarto mengajak generasi muda LDII menerapkan 29 karakter luhur dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya karakter saling peduli dengan sesama. "Kami kajikan  Al-Qur'an dan Al-Hadits mengenai saling tolong-menolong, saling mengajari, saling megingatkan, dan saling mengarahkan," ujar anggota Biro PAD DPW LDII Lampung tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua DPW LDII Lampung, dr. H. Bambang E. Subekti yang juga menjadi pemateri pengajian tersebut mendorong generasi muda LDII untuk semangat dalam meraih cita-citanya, baik cita-cita untuk kehidupan dunia maupun kehidupan setelahnya dunia. "Sukses dunia dan akhirat adalah cita-cita tertinggi seorang mukmin",tegasnya.
Ia pun menekankan akan pentingnya memiliki ilmu guna meraih dua kesuksesan tersebut, seraya mengutip sebuah hadits Barang siapa menginginkan dunia maka harus dengan ilmu, barang siapa menginginkan akhirat, maka harus dengan ilmu, dan barang siapa menginginkan kedua-duanya maka harus dengan ilmu".
Selanjutnya, melalui pengajian tersebut, diharapkan terjalin silaturahim antar para peserta. "Sehingga akan terwujud ikatan yang kuat dan harmonis, sebagai landasan membangun komunitas yang berkualitas," tutup dokter spesialis anastesi itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H