Mohon tunggu...
Ahmat Komarul Anam
Ahmat Komarul Anam Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

tugas kuliah

Selanjutnya

Tutup

Money

Krisis Ekonomi di Masa Pandemi

27 Juli 2022   14:47 Diperbarui: 27 Juli 2022   14:51 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Penulis : Ahmat Komarul Anam

Pandemi adalah guncangan ekonomi keempat di abad ke-21. Pemerintah dapat memilih untuk menanggapi secara berbeda. Setelah kriris keuangan global, banyak pemerintah terutama di eropa lebih memilih untuk menghemat dari pada menghabiskan keuangan negara. Hasilnya adalah pemulihan ekonomi yang lambat. Pemerintah yang beralih ke penghematan fiscal lebih memilih memotong pengeluaran untuk kembali menyeimbangkan anggaran, yang akibatnya juga melemahkan pemulihan dan membuatnya lebih lambat dari yang seharusnya.

Hadirnya pandemic membuat kemerosotan ekonomi yang sangat dalam. Penting bagi pemerintah untuk tidak mengulangi kesalahan tahun 2010-an. Pengeluaran yang dilakukan pemerintah memaksa mereka untuk meminjam dalam jumlah yang banyak. Akibat lain dari pandemic adalah kondisi suku bunga rendah. Tidak ada yang tahu kapan suku bunga naik, itu akan menjadi wajib pajak yang di paksa memikul beban dari hutang public yang sangat besar ini. Untuk itu keseimbangan yang harus dicapai pemerintah tidak beralih ke penghematan terlalu cepat. Akan tetapi jika kondisi suku bunga naik, pemerintah perlu memastikan bahwa kebijakan fiscal akan terus berkelanjutan.

Pandemi telah membawa perubahan besar, mungkin yang terbesar adalah bagi banyak orang tempat mereka bekerja pindah ke rumah masing-masing. 60% orang  yang dapat bekerja dari rumah ingin terus melakukannya setidaknya satu hari dalam seminggu setelah covid. Dalam jangka panjang, hal tersebut bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan. Salah satu kendala dalam pertumbuhan adalah kenyataan bahwa biaya yang sangat mahal untuk bisa tinggal di dekat kota..

Jadi, ada peluang jika orang beralih ke bekerja dari rumah untuk meredakan kendala tersebut. Bekerja dari jarak jauh telah dimungkinkan berkat adopsi teknologi yang cepat dan meluas yang ada sebelum pandemic tetapi tidak digunakan secara maksimal. Dorongan teknologi yang sedang berlansung sebagai akibat dari pandemic akan menyebabkan perubahan percepatan ekonomi. Tentu tidak semua orang akan mendapat manfaat dari revolusi kerja jarak jauh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun