Efektivitas Area Traffic Control System (ATS) Dalam Meningkatkan Manajemen Lalu Lintas di Bandar Lampung

 

Artikel ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas Area Traffic Control System (ATCS) dalam memperbaiki manajemen lalu lintas di Bandar Lampung. Mengingat pertumbuhan populasi dan peningkatan jumlah kendaraan yang signifikan, kemacetan lalu lintas menjadi masalah serius yang berdampak pada mobilitas masyarakat dan kualitas hidup. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki beberapa tujuan spesifik. Pertama, artikel ini ingin menilai dampak 

penerapan ATCS terhadap tingkat kemacetan di jalan utama Bandar Lampung. Dengan membandingkan data lalu lintas sebelum dan sesudah penerapan sistem, diharapkan dapat diketahui sejauh mana kontribusi ATCS dalam mengurangi kemacetan. Kedua, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan dalam waktu tempuh perjalanan. Dengan mengukur rata-rata waktu tempuh sebelum dan sesudah penerapan ATCS, diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai efisiensi sistem transportasi yang baru diterapkan. Ketiga, artikel ini akan mengukur tingkat kepuasan pengguna jalan terkait dengan kondisi lalu lintas dan pengalaman berkendara setelah penerapan ATCS. Data kepuasan pengguna akan dikumpulkan melalui survei dan dianalisis untuk memberikan wawasan tentang dampak sistem terhadap pengguna jalan. Keempat, berdasarkan temuan yang diperoleh, artikel ini akan memberikan rekomendasi kepada pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan tentang pengembangan sistem manajemen lalu lintas yang lebih efektif di Bandar Lampung.

METODE

 

Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengkaji efektivitas Area Traffic Control System (ATCS) dalam meningkatkan manajemen lalu lintas di Bandar Lampung. Pendekatan kualitatif dipilih karena memberikan kesempatan bagi peneliti untuk memahami pengalaman, pandangan, dan persepsi dari pengguna jalan serta pemangku kepentingan terkait dengan penerapan ATCS.

Desain penelitian artikel ini mengadopsi desain studi kasus yang memungkinkan analisis mendalam terkait penerapan ATCS di Bandar Lampung. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan berbagai pihak, seperti pengguna jalan, pengelola lalu lintas, dan pejabat pemerintah. Selain itu, observasi langsung dilakukan untuk memperoleh informasi kontekstual mengenai kondisi lalu lintas sebelum dan sesudah penerapan sistem.

Pengumpulan data wawancara semi-terstruktur digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif, memberikan kebebasan bagi responden untuk mengungkapkan pandangan mereka secara mendalam. Pertanyaan wawancara disusun untuk menggali pengalaman mereka terkait dengan kemacetan, waktu tempuh perjalanan, dan tingkat kepuasan terhadap sistem ATCS. Selain itu, catatan lapangan diambil selama observasi untuk mencatat kondisi lalu lintas serta interaksi antara pengguna jalan dan sistem kontrol lalu lintas. 

Analisis data data yang dikumpulkan dari wawancara dan observasi dianalisis menggunakan metode analisis tematik. Proses ini melibatkan identifikasi tema-tema utama yang muncul dari data dan menghubungkannya dengan literatur yang relevan. Pendekatan ini membantu dalam memahami pengaruh ATCS terhadap manajemen lalu lintas dan memberikan wawasan tentang tantangan yang dihadapi dalam implementasinya.

Menurut Creswell (2014), pendekatan kualitatif sangat efektif dalam penelitian sosial karena mampu menangkap kompleksitas pengalaman manusia dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang fenomena tertentu. Denzin dan Lincoln (2011) juga menyatakan bahwa penelitian kualitatif memungkinkan peneliti untuk menjelajahi makna di balik data serta memahami konteks sosial yang memengaruhi perilaku individu. Oleh karena itu, pendekatan ini sangat sesuai untuk mengevaluasi efektivitas ATCS dalam konteks lokal Bandar Lampung.

Melalui metodologi ini, diharapkan artikel ini dapat memberikan kontribusi penting terhadap pemahaman manajemen lalu lintas yang lebih baik melalui penerapan teknologi modern seperti ATCS.