Mohon tunggu...
Ahmad Zuhdi
Ahmad Zuhdi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang

Hobi bermain sepakbola, menyanyi dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menjadi Tak Menyenangkan

1 Oktober 2024   00:45 Diperbarui: 1 Oktober 2024   03:47 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pernahkah kalian merasa bingung dalam memilih pakaian apa yang akan dipakai untuk pertemuan tertentu ? Atau mungkin bagaimana cara bicara agar disukai orang lain ? Atau bahkan harus bersikap bagaimana agar mendapatkan banyak teman atau bahkan pasangan ? Saya pernah merasakan itu. Dan mulai jenuh untuk merasakannya.

Begitu banyak orang berpenampilan menarik namun mencekik. Memaksakan diri untuk memiliki barang tertentu untuk mendapatkan perhatian lebih. Dan pada akhirnya, menyesal karena terlilit hutang atau tidak mendapatkan perhatian yang diinginkan. Begitulah kita. Membeli barang yang tidak kita butuh, hanya untuk mendapatkan impresi orang lain, yang bahkan tidak kita kenali.

Pernah menjadi tempat orang lain bercerita? Beberapa mungkin pernah. Begitupun saya. Pernahkah berada di situasi dilema ? Berkata jujur akan ditinggalkan dan terpaksa mengikuti alur cerita orang tersebut. Untuk apa ? Hanya untuk dinilai baik atau semacamnya. Tanpa kita sadari, kebohongan kita dalam menanggapi cerita orang lain berakibat pada bergesernya kebenaran pada orang tersebut. Karena pendapatnya selalu kita benarkan agar kita dinilai baik.

Bagaimana dengan sikap kepada orang yang kita cinta atau pasangan ? Biasanya kita dipengaruhi dengan kalimat, " aku mau melihat bagaimana usaha kamu ". Terpaksa menjadi orang lain demi mendapatkan hatinya. Setelah itu, bukankah kalian akan mengecewakan karena akhirnya kembali pada jati diri kalian ? Terkadang kita terlalu memaksa diri untuk menjadi orang lain, untuk dilihat berusaha. 

Padahal, usaha terbaik adalah apa yang ada di dalam diri kita, yang kita keluarkan dalam versi terbaik. Bukankah pasangan yang akan menyempurnakan diri kita ? Lantas untuk apa bersikap seolah sempurna ?

Pada akhirnya, apa yang tertanam dalam diri kitalah yang akan selalu kita keluarkan dalam kehidupan sehari-hari. Segala kebohongan dan kepalsuan tidak akan bertahan lama. Mulailah percaya dengan apapun yang ada di dalam diri kita. 

Penampilan terbaik adalah adab. Make up terbaik adalah ilmu. Bila dianggap tidak menyenangkan, itu hanyalah bagian dari kehidupan. Orang baik akan selalu memiliki musuh, dan orang jahat akan tetap memiliki teman. Yang terpenting adalah menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun