Banyak sekali kita temukan kawan-kawan bahwasanya di sekolah hingga perguruan tinggi untuk mendapatkan gelar doktor atau bahkan profesor ternyata belum bisa ataupun belum cukup untuk mengubah tindakan seseorang tersebut agar bisa di bilang terdidik,mengapa halnya bisa di bilang seprti itu,banyak sekali kita temukan orang pintar di luar sana yang menyalah gunakan ke pintaranya untuk kepentingan pribadinya agar mareka bisa terlihat mencolok (terpandang),dari sekian banyak nya manusia yang ada di muka bumi ini atupun di negara kita tercinta ini,mungkin memang sebagian sekolah hingga perguruan tinggi di indonesia sudah berhasil untuk membentuk orang pintar ataupun menciptakan orang yang sangat pintar,akan tetapi tidak ada jaminan orang tersebut menjadi terdidik,artinya apa sobat-sobat bahwasanya kita jangan sering kali merasa minder untuk terus belajar dari orang-orang pintar karena tidak semua orang punya tujuan yang sama.
 Orang pintar belum bisa dikatakan terdidik karena kecerdasan intelektual atau kemampuan untuk memahami informasi secara cepat dan tepat hanyalah salah satu aspek dari pendidikan. Terdidik mencakup dimensi yang lebih luas, termasuk kemampuan berpikir kritis, memiliki nilai-nilai moral dan etika, serta keterampilan sosial yang baik.
 Seorang yang terdidik bukan hanya sekadar memiliki pengetahuan, tetapi juga mampu menerapkan pengetahuannya dengan bijaksana, berperilaku dengan etika yang baik, dan berkontribusi positif terhadap masyarkat lebih pentingnya teman yang seperjuangan dengannya. Dengan kata lain, seseorang mungkin pintar dalam hal pengetahuan atau keahlian teknis, tetapi belum tentu terdidik jika tidak menunjukkan pengembangan karakter, sikap yang baik, dan kemampuan untuk menggunakan pengetahuannya dengan tanggung jawab. Banyak orang beranggapan bahwa kepintaran otomatis menunjukkan tingkat pendidikan seseorang.
 Namun,  anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Kepintaran seringkali diidentifikasi dengan kemampuan memproses, seperti kecepatan berpikir, pemecahan masalah, atau menguasai konsep-konsep yang rumit.kita juga sering sekali teman-teman mendengar bahwasanya kesuksesan seseorang tidak di lihat dari kepintaranya atau dengan cepatnya ia memahami sesuatu yang telah di ajarkan oleh seseorang tersebut,mengapa ada anggapan seperti itu sering kali kita temukan orang pintar melakukan tindakkan criminal(kejahatan) sehingga Tindakan tersebut dapat menjerumuskan mareka ke penjara.
perlu kita ketahui teman-teman bahwasanya orang-orang yang terdidik sudah pasti nyata ataupun pakta dia sudah sangat pintar,dan jika seseorang pintar saja dia bisa menjabarkan apapun yang mareka  lihat belum bisa dia dikatan sudah terdidik,memang dia sudah melewati yang namanya jenjang Pendidikan tetapi dia belum bisa di bilang terdidik jika dia tidak menggunakan ke pintaranya untuk hal-hal yang positiv, seperti yang kita ketahui bahwa pola Pendidikan di Indonesia hanyalah mengajarkan bidang keilmuan seperti pengetahuan dan teknologi saja.dengan ilmu inilah orang-orang menjadi semakin pintar,sayangnya saat ini Pendidikan mengenai budi pekerti cenderung di lupakan sehingga banyak orang-orang pintar yang menjadi tidak terdidik.
 mengapa saya katakan banyak sekali pelaku kejahatan didominasi oleh orang pintar,salah satunya adalah para pelaku Tindakan korupsi,mungkin hanya kita yang dapat menemukan bahwa mantan narapidana ataupun bisa di sebut dengan mantan criminal korupsi,tetap dipercaya dan di perbolehkan dalam memimpin suatu Lembaga maupun subuah instansi.tentu saja hal ini memalukan,bahkan justru dianggap sebagai hall umrah,padahal jika dilihat,masih banyak orang-orang yang terdidik du luar sana yang mampu memimpin akan tetapi tidak dipilih,sehingga orang lebih cenderung memilih orang yang pintar walaupun seseorang tersebut tidak terdidik.
sebenarnya kita harus berpedoman dengan dua hal,yaitu dzikir dan fikir,jika kita hanya melakukan ataupun bisa berdzikir maka hidupmu harus waspada bisa jadi anda di tipu orang dan jadi bahan sasaran orang-orang yang hanya berfikir,dan jika anda hanya mempunyai yang namanya fikir,maka anda harus waspada karena jika hanya befikir anda bisa memanipulisasi seseorang seperti halnya korupsi dan kejahatan lainya,jadi anda harus mempunyai duahal tersebut yaitu dzikir dan fikir, karena kecerdasan sejati bukan hanya soal kemampuan otak, tetapi juga tentang kedalaman budi dan sikap dalam menjalani hidup.
Pendidikan bukan hanya tentang apa yang kita tahu, tetapi juga bagaimana kita menerapkannya dengan bijak, menghargai perbedaan, dan terus belajar dari pengalaman hidup. Maka, jadilah seseorang yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga terdidik secara moral dan emosional, karena pada akhirnya, itulah yang akan membedakan nilai sejati seorang manusia.
Penulis : AHMAD ZUBRI MPD
Mahasiswa UIN STS Jambi