Mohon tunggu...
Ahmad ZiddanD
Ahmad ZiddanD Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasianer newbie

Seorang mahasiswa Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro yang tertarik di dunia jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengabdian 5 Mahasiswa Kampus Mengajar di SD Kristen Kaliceret, Grobogan

16 Juni 2021   06:30 Diperbarui: 16 Juni 2021   12:31 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Foto Mahasiswa Kampus Mengajar bersama pihak sekolah / dokpri

Menurut Penjelasan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kampus Mengajar merupakan bagian dari Kampus Merdeka yang mengajak mahasiswa di Indonesia untuk menjadi guru dan mengajar siswa-siswa Sekolah Dasar (SD) di wilayah 3T (terdepan, tertinggal dan terluar). 

Tujuan dari program ini adalah pertama, untuk menghadirkan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi. Pelaksanaa serentak diseluruh Indonesia pada tanggal 22 Maret sampai dengan 22 Juni 2021. Diawali dengan pelatihan dan penyuluhan program selama seminggu dari pihak KEMENDIKBUD RI dan dilanjutkan penerjunan.

Salah satu SD di Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah dipilih yakni SD Kristen Kaliceret, yang terletak di Desa Mrisi, Kecamatan Tanggungharjo. Lima mahasiswa dari berbeda latar belakang studi dan kampus terpilih untuk melaksanakan program Kampus Mengajar di sekolah tersebut. 

Mahasiswa terpilih tersebut diantaranya Ahmad Ziddan D.U (Ilmu Kelautan- UNDIP), Hanung Unggul P (Pendidikan Matematika- UNIMUS), Gusfan Ristiyanto (PGSD- UPGRIS), Gloria Y. Simatupang (Hukum – UKSW), dan Fellina Harviananda (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia- UPGRIS). Berbagai latar studi mahasiswa dan universitas diharapkan membawa dampak hingga tercapainya tujuan diadakannya program Kampus Mengajar.

Gambar 2. Situasi Peserta didik Melaksanakan Daring (Guru Keliling) bagi yang tidak memiliki Gawai / dokpri
Gambar 2. Situasi Peserta didik Melaksanakan Daring (Guru Keliling) bagi yang tidak memiliki Gawai / dokpri
Berhubungan kondisi masih suasana pandemi dan lokasi sekolah tersebut zona kurang aman, maka diadakan pembelajaran berbasis online. Pembelajaran online disekolah ini tidak berjalan dikarenakan terdapat beberapa peserta didik yang tidak memiliki gawai ataupun berhalangan kondisi ekonomi dalam membeli kuota internet. 

Pihak sekolah mendata peserta didik tersebut yang mengalami kendala dalam pembelajaran online, dengan mengetahui kendala tersebut dari pihak sekolah memberikan solusi mengantarkan tugas dan melaksanakan guling (Guru Keliling) bersama mahasiswa kampus mengajar dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Pembelajaran online diselingi dengan pengetahuan teknologi yang sederhana, dan peningkatan literasi-numerisasi untuk peserta didik.

Pembelajaran dengan adanya program kampus mengajar menghadirkan proses pembelajaran yang berbeda, inovatif, dan kreatif. Adanya pengembangan pembelajaran ini diharapkan proses kegitan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan mudah dipahami oleh peserta didik. Adanya selingan Ice breaking untuk memberikan semangat belajar kepada peserta didik.

Selain dalam pembelajaran, fokus dari adanya kampus mengajar yaitu adanya pengembangan administrasi sekolah. Mahasiswa Kampus Mengajar SD Kristen Kaliceret mengambil administrasi Perpustakaan yang tergolong masih berantakan dan belum tersusun rapi. Fokus dari tim SD ini  membuat disiplin administrasi dan membuat digitalisasi perpustakaan yang ramah digunakan untuk anak Sekolah Dasar. 

Penggunaan teknologi dalam perpustakaan meningkatkan kualitas peserta didik tanpa ada perbedaan dengan peserta didik yang berada di kota. Penataan ulang buku perpustakaan dengan menginput data buku dan membuat buku peminjaman. 

Selain itu, mahasiswa membuat perpustakaan online dengan dicetak X-Banner yang berisi barkode berkonten seperti bacaan artikel, dongeng, puisi, buku tematik, dan sebagainya. Penggunaan perpustakaan online ini juga disosialisasikan kepada pihak guru serta peserta didik dalam penggunaan dan diharapkan memberikan pengalaman baru bagi peserta didik untuk mengetahui dunia digital.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun