Mohon tunggu...
Ahmad Zidane
Ahmad Zidane Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

football

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Masuknya Islam di Wilayah Maluku

25 September 2024   22:07 Diperbarui: 25 September 2024   22:17 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai keanekaragaman, salah satunya adalah agama. Terdapat banyak agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Indonesia. Namun hanya ada enam agama yang secara resmi diakui oleh pemerintah Indonesia. yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha, Konghucu. Agama Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia tentunya menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Untuk menelusuri bagaimana proses masuknya Islam ke wilayah Nusantara, khususnya di wilayah Maluku. Setiap wilayah di Indonesia pasti memiliki sejarahnya tersendiri terkait proses masuknya agama Islam ke wilayah tersebut. 

Maluku merupakan salah satu wilayah kepulauan di Indonesia yang sudah dikenal oleh bangsa lain sejak berabad abad yang lalu. Salah satu hal dari Maluku yang menarik perhatian bangsa lain adalah rempah - rempah yang menjadi komoditi utama di wilayah tersebut. Rempah - rempah yang dimiliki oleh Maluku dan tidak dimiliki oleh bangsa lain tentunya mengundang bangsa lain untuk melakukan ekspedisi ke wilayah Maluku dengan misi perdagangan. Pedagang - pedagang asing yang berdagang dengan pedagang Maluku tentunya memberikan pengaruh yang cukup siginifikan terhadap masyarakat Maluku, salah satunya adalah penyebaran agama Islam di wilayah Maluku.

Proses masuknya agama Islam di wilayah Maluku dimulai pada abad ke 15. Pedagang - pedagang asing yang berasal dari wilayah Arab, Persia, Gujarat, Jawa, dan Melayu yang pada awalnya memiliki tujuan untuk berdagang ke wilayah Maluku berhasil membawa pengaruh agama Islam di wilayah Maluku. Pengaruh yang mereka bawa berhasil menyebarkan agama Islam di wilayah Maluku. Datu Maulana Hussein yang merupakan salah satu orang yang menyebarkan agama islam di Maluku, ia menyebarkan agama islam di maluku dengan keahliannya dalam membuat kaligrafi dan melantunkan ayat - ayat suci Al - Quran dengan merdu yang berhasil menarik banyak orang unyuk berbondong - bondong datang untuk mendengarkannya. Selain Datu Maulana Hussein ada juga Syekh Mansur yang merupakan seorang pedagang asal Arab. Ia menyebarkan agama Islam di wilayah Tidore. 

Terdapat empat wilayah kesultanan di Maluku yang menjadinpusat penyebaran Islam, yaitu Kesultanan Ternate yang pada saat itu dipimpin oleh Sultan Zainal Abidin, Kesultanan Tidore yang pada saat itu dipimpin oleh SUltan Mansur, Kesultanan Jailolo yang pada saat itu dipimpin oleh Sultan Sarajati, dan Kesultanan Bacan yang pada saat itu dipimpin oleh Sultan Kaicil Buko. Selain karena pengaruh perdagangan yang menjadi faktor utama dalam penyebaran agama islam di Maluku, perkawinan juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi proses penyebaran agama Islam di wilayah Maluku.

Pedagang - pedagang asing yang pada awalnya memiliki misi perdagangan ke wilayah Maluku untuk mendapatkan rempah - rempah lambat laun membawa penagruh lain yaitu agama yang mereka anut dan perlahan menyebar di wilayah Maluku. Selain itu para pedagang asing yang pada mulanya hanya berdagang mulai menetap di wilayah Maluku dan menikahi petempuan - perempuan Maluku. Faktor perkawinan itu lah yang menjadi salah satu faktor yang memengaruhi proses penyebaran agama islam di Maluku. Penyebaran agama Islam di Maluku juga mulai memberikan pengaruh yang luas karena pada akhirnya lambat lun agama Islam juga menyebar ke wilayah lain selain Maluku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun