Hal ini berdampak signifikan pada kemampuan kita untuk berempati secara mendalam dengan orang lain.
# Budaya Like dan Komentar
Fenomena "performative empathy" menjadi semakin umum di media sosial. Margaret Smith (2022) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa banyak interaksi di media sosial hanya menjadi gestur simbolik tanpa makna mendalam. Likes dan komentar singkat seringkali menggantikan percakapan bermakna dan pemahaman yang sesungguhnya.
# Isolasi Sosial Digital
Paradoks terbesar era digital adalah bagaimana kita bisa merasa kesepian di tengah ribuan koneksi online. Penelitian menunjukkan bahwa:
1. Semakin banyak waktu yang dihabiskan di media sosial, semakin tinggi tingkat kesepian yang dirasakan
2. Koneksi virtual tidak dapat sepenuhnya menggantikan interaksi tatap muka
3. Kualitas hubungan sosial cenderung menurun seiring meningkatnya ketergantungan pada komunikasi digital
• Bukti Ilmiah dan Penelitian
# Krisis Empati Generasi Digital
Temuan mengejutkan dari penelitian di Amerika Serikat (2023) menunjukkan bahwa Generasi Z memiliki tingkat empati 40% lebih rendah dibandingkan generasi Milenial. Hal ini menjadi peringatan serius tentang dampak media sosial terhadap perkembangan sosial-emosional.
# Dampak pada Kesehatan Mental
Penelitian dari jurnal SOSTECH (2023) mengungkapkan bahwa penggunaan media sosial berlebihan dapat menyebabkan:
- Kecemasan sosial
- Depresi
- Penurunan harga diri
- Ketergantungan validasi digital