[caption id="attachment_142656" align="alignleft" width="252" caption="Noah's Ark atau perahu nuh yang telah lama dijadikan karikatur untuk dongeng anak-anak (foto://christophermattix.files)"][/caption] [caption id="" align="alignleft" width="480" caption="salah satu kamar yang disentuh tim Hongkong-Turki (noahsarksearch.net)"][/caption] Nuh alaihissalam sosok nabi yang sekarang mendadak mencuat menjadi perbincangan masyarakat dunia. Sebuah kapal kayu berdemensi raksasa (panjang 150 meter, lebar, 24,9 meter, dan tinggi 15 meter) terkubur di Puncak Gunung Ararat, Negara Turki. Jejak kapal raksasa yang sering disebut-sebut sebagai kapal Nuh yang lebih dikenal masyarakat dunia dengan sebutan Noah’s Ark sebenarnya telah diketahui sejak pertengahan Mei 1948 oleh seorang remaja Turkey bernama Reshit Sarihan. [caption id="" align="aligncenter" width="469" caption="Tujuh kamar dalam mozaik peta foto yang dijejaki penjelajah (Foto: noahsarksearch.net)"][/caption]
Setelah serangkaian penelitian dilakukan oleh beberapa Negara yang menaruh perhatian akan hal ini. Akhirnya, peneliti gabungan dari hongkong-turkey yang menamakan diri penjelajah evangelis, menjejakkan ke salah satu kamar kapal nuh pada awal mei 2010. Peneliti evangelis percaya bahwa kapal tersebut adalah kapal nuh atau noah’s ark bila dilihat dari kandungan karbon kayu tersebut menunjukkan berusia 4.800 tahun. Artinya, waktu tersebut sesuai dengan berlayarnya Perahu Nabi Nuh. Para evangelis dan sebagian peneliti sejak lama menduga Gunung Ararat sebagai tempat terakhir berlabuhnya perahu Nabi Nuh.
Sebuah perahu raksasa yang terdampar di ketinggian 13 ribu kaki ada sebuah pelajaran yang perlu dipetik. Terlepas kontroversi yang timbul atas penemuan ini. Dalam situs resmi penjelajah evangelis menyebutkan alasan mengapa tim mereka percaya 99.1 % perahu tersebut adalah perahu nuh. Satu percent lainnya menunggu penelitian lanjutan apakah benar perahu tersebut adalah perahu Nuh atau perahu lain. Jelas tidak mudah manusia maa kini dan teknologinya menempatkan perahu raksasa di ketinggian 13 ribu kaki.
Pelajaran apa yang bisa diambil? Jika benar perahu tersebut adalah perahu nuh. Nabi Nuh adalah nabi yang dipercaya oleh 3 agama besar, yakni Islam, Yahudi dan Kristen. Bapak dari para nabi dan rasul dunia. Lokasi penemuan tersebut perlu dilindungi oleh otoritas masyarakat Dunia. Dan bila perahu tersebut bukan perahu Nuh sudah selayaknya Unesco sebagai otoritas pelestarian warisan dunia pro aktif untuk melindungi jejak sejarah manusia yang telah berumur ribuan tahun.
Pelajaran yang lain yang bisa diambil adalah tidak ada yang bisa tersembunyi di dunia ini. Bukan tidak mungkin jejak manusia pertama ditemukan dengan siklus alam yang berjalan begitu cepat. Sikap apatis terhadap temuan besar perahu purba yang dilatarbelakangi sentiment agama sudah tidak relevan lagi. Jika benar itu perahu Nuh atau Noah Ark, bukankah Nuh adalah Nabi tiga agama. Entah hal ini kebutetulan atau tidak, toh yang menjejakkan pertama kali di dalam salah satu kamar kapal tersebut adalah peneliti dari china hongkong. Kalau saja kita semua bisa mensikapinya secara positif, niscaya nalar plurarisme akan segera memetik buahnya. Perahu nuh ditemuan. Sebuah pertanda jaman dan hikmah yang besar telah disampaikan Tuhan YME. Mengingatkan kembali akan siklus alam yang belum selesai. Manusia membutuhkan sebuah “perahu besar” untuk misi penyelamatan agar tak punah dari dunia ini. Ya, tanpa nabi. Bukankah misi kenabian telah selesai. Manusia telah dianggap telah mengerti membaca ayat-ayat Tuhan tanpa bimbingan nabi atau rasul. Tuhan YME berfirman dalam Al Qur’an : "Sebelum mereka, telah mendustakan pula kaum Nuh, maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh) dan mengatakan: "Dia seorang gila dan dia sudah pernah diberi ancaman". Maka dia (Nuh) mengadu kepada Tuhannya: "bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu tolonglah (aku)". Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah. Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air, maka bertemulah air-air itu untuk satu urusan yang sungguh telah ditetapkan. Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku. Yang berlayar dengan pandangan mata Kami sebagai balasan bagi orang-orang yang diingkari (Nuh). Dan sesungguhnya telah Kami tinggalkan kapal itu sebagai tanda, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?" (Q.S. Al-Qamar: 9-15) [caption id="" align="aligncenter" width="384" caption="lokasi perahu nuh ditemukan (noahsarksearch.net)"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H