[caption id="attachment_131334" align="alignnone" width="680" caption="Nazaruddin dan OC Kaligis/Admin (KOMPAS.com)"][/caption] OC Kalinggis memang lihai memerankan peran sebagai pengacara dengan sebutan kakap. Tidak hanya lihai bermain lobi-lobi untuk mengamankan kliennya, namun juga bagaimana memainkan media mainstream. Bagaimana tidak, tuduhan tempo OC Kalinggis sebagai body guard koruptor-koruptor kakap yang bersembunyi di balik ketiak nazarudin berhasil dibantah dengan alibi-alibi yang dibuatnya. Kini, OC Kaligis dengan sangat lihai bagaimana melindungi nazarudin dari kejaran media agar kasusnya tidak banyak terungkap dan terekspos media. Mulai dari gerakan bungkam nazarudin, surat minta jaminan keamanan keluarga nazarudin kepada presiden hingga nazarudin tidak aman di rutan mako brimob. Semuanya sukses digulirkannya dan menjadi makanan media yang disantap secara mentah. Bak gayung bersambut, lemparan-lemparan OC Kalinggis dibalas dengan enteng melalui media oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Dari mulai presiden yang reaktif langsung membalas surat nazarudin dengan kop kepresidenan, pihak kpk yang bersikukuh agar nazarudin tidak pindah dari rutan mako brimob ke rutan yang lain, pihak partai demokrat yang seolah memojokan nazarudin. Sebuah permainan bersembunyi dari media yang terdesaign secara rapi dan tidak kasat mata. Hasilnya adalah timbul opini positif tentang rutan mako brimob yang kini benar-benar terjaga dan tidak mungkin nazarudin bisa plesiran seperti gayus tambunan. Nazarudin tetap terpojok dengan gaya bungkamnya, bak pelayan pencuci piring yang sedang dimarahi majikannya. KPK namanya tetap bersih memanfaatkan bungkamnya nazarudin dan bisa beralasan tidak bisa maksimal memeriksa saksi kunci lain yang pernah disebut namanya oleh nazarudin. Luar biasa memang melihat OC Kalinggis bermain melindungi praktek korupsi yang paling sistematis dalam sejarah indonesia. Kasus korupsi nazarudin yang kemungkinan besar melibatkan birokrasi, penegak hukum, partai politik, dan bisa jadi pimpinan pemerintahan RI bisa ditutupi bahkan bisa jadi berhasil dipetieskan oleh OC kalinggis. Komplit sudah permainan OC Kalinggis bila media-media besar dan mainstream bisa dijebaknya dan mengikuti irama permainan OC Kalinggis. Hanya tinggal media yang masih bisa saya harapkan untuk bisa mengawal kasus ini dengan cerdas dan tetap tidak tergiur tawaran uang sekarung. Dan masyarakat sipil society yang peduli indonesia bebas dari generasi korupsi semoga tetap mensuport media dengan lihai seperti halnya OC Kalinggis. Jika tidak, semuanya akan terjebak dalam kubangan korupsi. Tidak ada satupun yang lembaga/pranata yang menjalankan kewajiban kifayah untuk menyelamatkan Indonesia dari korupsi yang sudah kronis dan sistemik. Hasilnya, Indonesia akan terus didera dengan derita rakyat yang berkepanjangan dan tidak akan pernah keluar dari adzab dan siksa itu. Wassalam indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H