Mohon tunggu...
Mas Zen
Mas Zen Mohon Tunggu... lainnya -

Nama lengkap ahmad zainul ihsan arif biasa dipanggil maszen. Mencoba menceritakan kehidupan yang dilihat oleh mata dan batin. Menulis apa yang diyakini untuk disharing. website

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jam Mekkah, Sebuah Strategi Heroik untuk Jihad

13 Agustus 2010   13:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:04 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_225159" align="alignleft" width="300" caption="Jam Mekkah (foto ambil dari: Jam Mekkah, Sebuah Strategi Heroik untuk Jihad)"][/caption] Beginilah seharusnya berjihad untuk memenangkan peradapan. Bukan dengan kekerasan seperti yang kita saksikan beberapa minggu di Indonesia. Dari ulah FPI hingga terorisme. Sayang semua itu selalu diatributkan dengan nama Islam. Jam Mekkah merupakan hadiah ramadhan bagi umat muslim dunia. Jam Makkah itu akan menjadi patokan baru bagi 1,5 miliar muslim dunia. Dan jam itu sudah mulai berdetak pada Rabu (11/8) lalu saat umat muslim sejagat mulai berpuasa Ramadhan. Jam itu berada di Kompleks Al Abraj Al Bait Tower, khususnya di Makkah Royal Clock Tower. [caption id="attachment_225162" align="aligncenter" width="300" caption="Kemilau kelap-kelip lampu kedipnya terlihat di seluruh penjuru kota sebagai pertanda waktu sholat"][/caption] Jam berdemensi 4 itu bersinar terang menerangi tulisan arab yang bermakna Allah Sang Penguasa Manusia. Jutaan lampu menerangi Jam mekkah yang auranya akan menggeser supremasi Greenwich Mean Time (GMT). Ya, jam raksasa mekkah baru saja beroperasi di Kompleks Al Abraj Al Bait Tower. Lampu pada jam mekkah bisa terlihat sejauh 18 mil berfungsi  untuk menandakan wilayah sekitarnya telah masuk waktu sholat. Lampu tersebut nyala dan berkedip 5 kali sehari sesuai dengan waktu sholat wajib umat Islam. Bukan tak mungkin impian Prof. Dr Yusuf Al Qordlowi  menjadi kenyataan. Impian menjadikan Jam Mekkah titik nol waktu menggantikan Greenwich Mean Time. Yusuf al-Qaradawi, seorang ulama Mesir yang dikenal di seluruh dunia Islam karena acara televisi populernya “Syariah dan Kehidupan”, mengatakan, Makkah lebih cocok menjadi meridian utama karena keselarasan yang sempurna dengan medan magnetis utara. [caption id="attachment_225163" align="alignleft" width="468" caption="gambar di unduh dari http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2010/08/11/article-0-0AC0EFA2000005DC-948_468x638.jpg"][/caption] Dia menyebut kota suci adalah zona magnet nol dan telah memenangkan dukungan dari beberapa ilmuwan Arab seperti Abdel-Baset al-Sayyed dari Pusat Penelitian Nasional Mesir. Al Sayyed mengatakan gaya magnet di Makkah kecil. “Itu sebabnya jika seseorang melakukan perjalanan ke Makkah atau tinggal di sana, dia tinggal lebih lama, lebih sehat dan kurang dipengaruhi oleh gravitasi bumi,” katanya. “Anda mendapatkan penuh energi,” katanya. Sudah lebih dari 100 tahun  titik di atas bukit di London Inggris itu diakui sebagai pusat waktu dunia dan titik awal setiap hari baru. Kini, sebuah upaya heroik berusaha menunjukan kepada dunia bahwa peradapan di bukit London Inggris itu telah usang di tepi jaman. Sebuah perjuangan umat muslim tanpa harus berdarah-darah untuk mengalihkan waktu itu supaya terwujud. Sebuah hadiah ramadan yang butuh perjuangan umat Islam agar hal ini tidak sekedar menjadi wacana. Tentunya hal ini diperlukan dukungan sosial yang kuat untuk membentuk kesepakatan internasional. Jam mekkah akan menjadikan identitas muslim semakin kuat dan bermartabat. Perjuangan-perjuangan seperti inilah yang perlu didukung untuk meningkatkan identitas sebuah bangsa. Siapkah, saudara-saudara umat muslim menjadi pahlawan dengan menulis di blog atau dukungan di jejaring sosial yang ada? Sebuah kepahlawanan tidak perlu untuk menjadi relawan kemanusian perang. Seperti yang ke Palestina, atau Afganistan, cukup menjadi blogger. Seperti Zaid Bin Tsabit yang menyatakan hanya bisa membantu bersyair untuk membantu perjuangan Rasullah Muhammad saw. [caption id="attachment_225165" align="aligncenter" width="300" caption="Tulisan arab inilah yang bersinar di puncak tower jam mekkah itu..."][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun